One Man One Book
Kampanye literasi secara masif melalui penyebaran virus dan vaksin literasi bagi ASN masih relevan dilakukan agar mereka tidak menjadi chauvinist sempit, tetapi menuju sosok yang inklusif terhadap lalulintas pendapat dan informasi lain.
Rute lain bisa dilakukan dengan model one man one book atau mewajibkan satu orang ASN memberikan sumbangan atau bantuan satu buku bagi institusinya untuk keperluan kenaikan pangkat atau mutasi ASN hingga purna. Model seperti ini dalam hemat penulis bahwa ASN tidak akan jatuh miskin, tetapi sebaliknya bakal mengkayakan, karena secara tidak tidak langsung menaburkan spirit pilantrophy, semangat untuk terus berbagi.
Jalur lainnya lagi yang dapat ditempuh adalah dengan memberikan hadiah buku kepada para staf atau crew institusi itu dengan buku pada hari ulang tahunnya. Bukan setumpuk uang atau barang lux. Karena dengan membaca buku kita akan mencecap makna jariyahnya.
Jika sekarang sedang booming Kafe, tak ada salahnya Kantin Kantor disulap dengan sensasi "Kafe Buku." Di sana menyediakan aneka makan minum ataupun khusus frasa kopi dengan bejibun varian buku yang atraktif untuk sedikit memompa budaya literasi ASN. Melihat upaya sederhana itu, Bung Karno akan bersenyum bangga, seandainya dia masih hidup.