Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menghidupi Sungai yang Dihidupi

16 Juni 2020   10:53 Diperbarui: 16 Juni 2020   11:03 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Kabar Prokasih

Untuk meretas kendala di atas, mungkin program-program seperti, penataan kawasan sungai, pendidikan dan pelatihan lingkungan, pendampingan, penguatan ekonomi ramah lingkungan, penguatan kelembagaan dan jejaring sekaligus viralisasi media sosial sebagai terobosan bagi penyadaran dan keberpihakan masyarakat kepada sungai yang pada gilirannya menggugah partisipasi masyarakat tentang mengurus sungai yang baik. Dan, kita dulu punya program kali bersih (Prokasih), nampaknya kini layak digerakkan kembali.

Harapannya, terwujudnya tata lingkungan yang bersih, sehat, indah, tertib, aman dan nyaman sebagai wahana kegiatan produktif, menciptakan kondisi lingkungan pemukiman di lingkungan sungai yang sehat, membudayakan dan memberdayakan masyarakat untuk peduli terhadap sungai yang dilandasi oleh kesadaran dan tanggung jawab dalam upaya pemeliharaan. 

Di luar itu, meningkatkan tata kehidupan dan penghidupan masyarakat lingkungan sungai yang lebih kondusif  dan produktif  dan lebih jauh mengembangkan zona--zona lingkungan sungai menjadi kawasan produktif sesuai karekteristik lingkungan.

Selanjutnya, intervensi yang tepat layak diketengahkan, lewat model pembangunan 3M : rumah Mundur, Munggah dan Madhep sungai. Pembelian lahan permukiman sebagai ganti atau relokasi warga dan pembangunan IPAL juga penting dilakukan pendayagunaan dan konservasi SDA.

Untuk akselerasi pemberdayaan sungai ini, berikut akan melempangkan jalan ke sana melalui penegakan batas sempadan (hulu-hilir), pengelolaan dan perlindungan mata air hulu hilir, pengelolaan hutan daerah hulu dan penghijauan sempadan dengan tanaman produktif. 

Hal ini harus didukung dengan akurasi data dan informasi ekologis, ekonomi, politik, sosial dan budaya masyarakat yang tinggal di sekitar sungai, serta tata ruang daerah aliran sungai. Upaya sahaja ini hanya bagian dari revolusi untuk menyelamatkan dan mengembalikan sungai pada fungsi semula. Mari kita gelorakan metode untuk upaya-upaya menyelamatkan sungai dengan sukacita agar ikan selalu bisa ketemu air. Dekapkanlah kami mata air bukan air mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun