<td style="text-align: center;"><a style="margin-left: auto; margin-right: auto;" href="https://2.bp.blogspot.com/-7BCvv2g164s/V6zQ7EFGBzI/AAAAAAAAQTI/kvhF6UkUT38CKbe2l__vm565CRBEffDswCEw/s1600/P7070302.JPG"><img src="https://2.bp.blogspot.com/-7BCvv2g164s/V6zQ7EFGBzI/AAAAAAAAQTI/kvhF6UkUT38CKbe2l__vm565CRBEffDswCEw/s320/P7070302.JPG" width="320" height="240" border="0" /></a></td>
</tr>
<tr>
<td class="tr-caption" style="text-align: center;">Warung Kelontong
Segala Macam Barang Ada</td>
</tr>
</tbody>
</table>
<div style="text-align: justify;">Karena beda cara penyampaian berita antara Indonesia dengan India (negara lain juga) dimanapun tersebut, Â maka antara apa yang saya baca dan saksikan sendiri di India jelas berbeda sama sekali dengan apa yang ada dalam pikiran saya. Ternyata, Pedagang Kaki Lima (PKL) terbesar didunia itu adanya di India. Dimana mana isinya PKL baik dikampung maupun jalan utama. Kayaknya pemerintah sudah tidak sanggup lagi menata kotanya. Mereka berserikat dan membentuk organisasi bernama NASVI (<a href="http://nasvinet.org/newsite/">National Association Of Street Vendor Of India</a>) dan katanya, anggotanya puluhan juta. Bener atau tidak saya nggak tahu, yang penting websitenya bagus.</div>
<div style="text-align: justify;"></div>
<table class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;" cellspacing="0" cellpadding="0" align="center">
