Keduanya terjebak dalam perang yang tidak berkesudahanÂ
timbul tanya apakah Tuhan hanya berbicara dalam satu dialek?Â
Atau suara-Nya meresap dalam setiap bahasa?
sungguh kicauan mereka bagaikan palu godam, Â
Memecahkan perbedaan menjadi daging dan tulang, Â
Mengapa batas-batas ini begitu kaku dan mencekam?
Apakah memang seperti itu label kebenaran?
alkisah pada dahulu kala sekelompok penuntun bersabda"mereka berbeda Musnahkanlah !!"
dengan satu nada membakar tempat hamba-hamba beribadah
apa begitu buruknya tuhan? hingga menghalalkan darah para pemuja nya?
sungguh pintar nian mereka berlakonÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!