Mohon tunggu...
Tengah Malam di Bulan Juli
Tengah Malam di Bulan Juli Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti, Konsultan, Guru, Jurnalis

Tengah Malam di Bulan Juli adalah sebuah novel yang menceritakan tentang seorang peneliti yang bekerja di luar bidang yang dia inginkan. Meskipun begitu, hal itu terpaksa dia lakukan karena pekerjaan yang dia inginkan tidak ada di Indonesia. Namun, kejadian itu tidak memaksa dia untuk menyerah begitu saja. Itulah inti dari novel ini. Cerita mengenai kehidupan peneliti disinggung di novel fiksi ini dengan balutan idealisme melawan realita

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fenomena Peneliti Muda sebagai Ujung Tombak Perkembangan Teknologi di Indonesia

3 Februari 2019   17:45 Diperbarui: 3 Februari 2019   18:16 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.pexels.com
www.pexels.com
Selanjutnya, masalah lain dari kenapa penelitian di Indonesia gitu-gitu aja adalah karena beberapa talenta peneliti berbakat memutuskan untuk "keluar dari jalur". Misalnya, dulunya anak OSN sains begitu sudah lulus kerjanya di bank atau tempat non sains lainnya. Saya tidak menghakimi mereka yang melakukan itu. 

Saya justru memaklumi jika mereka melakukan itu karena pada awal karir sebagai peneliti muda di Indonesia biasanya mereka tidak dibayar sepeserpun karena keterbatasan dana penelitian. Tentu saja itu adalah resiko yang cukup besar terutama untuk orang-orang yang harus menghidupi keluarga mereka. Bayangkan saja, kita melakukan kegiatan penelitian yang perlu kemampuan khusus dan harus terampil tapi resikonya tidak dibayar. Kalau dibayar, biasanya di bawah UMR. Tidak tragis gimana coba? Itulah yang saya alami. Saya membuat primer untuk melacak DNA virus dan saya tidak dibayar. 


Jadi, itulah fenomena yang terjadi pada peneliti muda di Indonesia. Mereka setiap tahun membawa nama Indonesia di kancah Internasional menjuarai sesuatu, dapat medali tapi mereka pun juga menjadi "kurang tajam" pada akhirnya karena masalah komunikasi, birokrasi, dan perubahan visi. 

Sekali  mungkin opini saya bisa salah tapi kenapa saya memberi tahu ini semua? Bukankah, artikel ini berarti menjelekkan peneliti, dan lulusannya? Bukankah ini akan mengurangi antusiasme generasi mudah untuk menjadi peneliti? Mungkin ya, artikel saya bisa mempengaruhi generasi muda untuk tidak menjadi peneliti. Namun, seperti video di atas, ada pertanyaan yang harus mereka tanyakan sebelum mereka menjadi peneliti. 

"Do you want to be a scientist or appear to be a scientist?

Karena untuk mencintai sesuatu, kita tidak boleh hanya tahu kelebihannya tapi juga harus tahu kekurangan pada bidang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun