PERJANJIAN PERDAMAIAN
Perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh Rusia akhirnya terlaksana. Pihak-pihak yang bertikai dalam hal ini adalah Azerbaijan dan Armenia sepakat mengakihir perang selama ini. Perjanjian ini menghasilkan keputusan Kota Susha yang selama ini dikuasai oleh Armenia, kini diserahkan kepada Azerbaijan.
Hal ini cukup menuai kecaman berbagai pihak, termasuk warga Stepanakert, Kota terbesar di Nagorno Karabakh. Warga khawatir bahwa lama-kelamaan seluruh Nagorno Karabakh akan jatuh ke tangan Azerbaijan.
Akibat merasa gagal telah kalah perang dan rasa penyesalan telah menandatangani perjanjian tersebut, PM Nikol Pashinyan pun mundur dari jabatannya sebagai PM Armenia dan mundur pada April lalu.
Namun harapan semua pihak akan keadaan yang stabil setelah perjanjian tersebut nampaknya sulit terwujud. Bahkan baru-baru ini kedua negara kembali berseteru, keduanya saling menuduh bahwa lawannya melanggar perjanjian damai yang disepakati.
BUKAN KONFLIK AGAMA
Sejak awal terjadinya, Konflik di Nagorno Karabakh adalah konflik perebutan wilayah. Sama sekali tidak ada unsur agama di dalamnya. Meskipun dalam hal ini pihak yang bertikai adalah Armenia yang mayoritas Kristen dan Azerbaijan yang mayoritas Islam Syiah. Begitu juga dengan pihak-pihak yang membantu seperti Turki dan Israel di pihak Azerbaijan dan Rusia di pihak Armenia.
Turki tentu sendiri sebenarnya juga bermasalah dengan Armenia, siapa yang mengenal tragedi Genosida Armenia? Pastinya Turki sejak dahulu kala memiliki masalah yang kompleks dengan Armenia. Lantas bagaimana dengan Israel?
Israel lama sudah menjalin hubungan dengan Azerbaijan. Dan Israel juga memiliki hubungan yang sangat tidak harmonis dengan tetangga Azerbaijan yaitu Iran. Tentu Israel sangat membutuhkan peran Azerbaijan sebagai salah satu negara terdekat dengan Iran.