Mohon tunggu...
Temmy Megananda
Temmy Megananda Mohon Tunggu... Administrasi - masyarakat milenial bandung

Manusia biasa yang suka JKT48

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memahami Konflik Nagorno-Karabakh, Perang Berkepanjangan Azerbaijan dan Armenia

24 Juni 2021   08:44 Diperbarui: 24 Juni 2021   09:18 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta sebaran konflik Nagorno-Karabakh (Ilustrasi : DNA India)

Beberapa waktu lalu dunia dihebohkan oleh perseteruan panas antara Azerbaijan dan Armenia dalam rangka memperebutkan wilayah bernama Nagorno Karabakh. Sebenarnya apa dan siapa Nagorno Karabakh? Dan mengapa Azerbaijan serta Armenia memperebutkannya?

MENGENAL NAGORNO KARABAKH

Nagorno Karabakh adalah sebuah wilayah di Azerbaijan seluas 4400 KM yang ditempati oleh 150.000 warga beretnis Armenia. Sejak abad pertengahan wilayah ini sudah dihuni oleh penduduk beretnis Armenia. 

Wilayah ini didominasi oleh pegunungan dan perbukitan di kawasan pegunungan Transkaukasus perbatasan Asia dan Eropa. Saat ini Nagorno Karabakh berada di wilayah Azerbaijan.

ERA REPUBLIK FEDERASI DEMOKRATIK TRANSKAUKASUS

Armenia, Azerbaijan, Georgia menjadi satu dibawah nama Republik Federasi Demokratik Transkaukasus. Namun federasi ini tak berumur lama kemudian bubar.

Wilayah ini akhirnya direbut oleh Kekaisaran Ottoman namun tak lama saat akhirnya pada Perang Dunia 1 Ottoman kalah dan akhirnya wilayah ini dikuasai Inggris. Inggris (bersama Azerbaijan) menunjuk Khosrov Bey Sultanov sebagai Gubernur Jenderal Nagorno Karabakh. Keputusan itu ditentang habis-habisan oleh Armenia dan warga Armenia di Nagorno Karabakh.

ERA UNI SOVIET

Ketika Armenia, Azerbaijan dan Georgia masuk ke dalam Uni Soviet, wilayah tersebut kembali dimasukkan ke dalam wilayah Azerbaijan. Armenia terus melakukan berbagai usaha untuk kembali mengambil wilayah tersebut namun semuanya nihil.

Nagorno Karabakh sempat memiliki pemerintahan sendiri namun tentu saja Azerbaijan tidak terima oleh klaim tersebut. Akhirnya lewat perang yang berlarut-larut, Azerbaijan kembali merebut Nagorno Karabakh.

Tak lama setelah itu sempat ada referendum yang menghasilkan Penyatuan Nagorno Karabakh ke Armenia, Azerbaijan kembali melancarkan protes dan akhirnya Perang terjadi kembali. Hingga akhirnya Uni Soviet bubar, namun skala ketegangan antara Warga Armenia di Nagorno Karabakh dengan Azerbaijan tetap tidak mereda.

SETELAH PEMBUBARAN UNI SOVIET

Perang kian memanas ketika Azerbaijan mendatangkan banyak sekali Mujahidin Afghanistan guna melawan Nagorno Karabakh. Tak tinggal diam, Armenia juga menyewa tentara bayaran Ukraina dan Rusia. Perang tak kunjung usai hingga menewaskan ribuan korban. Hingga akhirnya terjadi Gencatan Senjata di tahun 1994.

Kekerasan demi kekerasan terjadi di wilayah tersebut. Sebagian besar negara di dunia mengakui wilayah Nagorno Karabakh merupakan bagian dari Azerbaijan. Para pemimpin dunia juga mengutuk kekerasan dan penghancuran situs-situs penting di Nagorno Karabakh oleh Armenia.

PERANG 2016 DAN 2020

Di tahun 2016 perang kembali meletus di wilayah tersebut. Pasukan militer Azerbaijan mencoba merangsek masuk ke dalam Nagorno Karabakh. Puluhan tentara gugur dari kedua belah pihak. Namun seolah tak lelah, Azerbaijan kembali melakukan serangan di tahun 2020 bahkan saat dunia tengah menghadapi Pandemi Covid-19.

Tentara Azerbaijan (Foto:Andalou)
Tentara Azerbaijan (Foto:Andalou)

Yang membuat heboh agresi Azerbaijan ke Nagorno Karabakh ialah disinyalir Azerbaijan tak sendiri, ada dugaan bahwa Azerbaijan turut dibantu Turki dan Israel. Sementara Azerbaijan menuduh Rusia mensuplai peralatan tempur Armenia.

PERAN TURKI DAN ISRAEL

Turki sejak dahulu kala terang-terangan mendukung Azerbaijan dalam segala hal termasuk kepentingan militernya. Misalnya drone yang digunakan untuk menyerang pasukan Armenia merupakan bantuan dari Turki. Namun kabar mengejutkan dilontarkan oleh mantan Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan. lalu menyebutkan bahwa Israel ada di balik kemenangan pihak Azerbaijan dalam merebut kembali sejumlah wilayah di Nagorno Karabakh.

Laporan intelijen juga menyebutkan bahwa selain Turki, Israel juga mensuplai banyak persenjataan untuk Azerbaijan pada agresi Nagorno Karabakh. Namun negara yang juga disinyalir memiliki sejumlah pangkalan militer rahasia di Azerbaijan tersebut bungkam saat ditanyai perihal tersebut. Dukungan Israel pada Azerbaijan juga membuat geram Armenia. Armenia langsung menarik duta besarnya dari Tel Aviv.  

PERJANJIAN PERDAMAIAN

Perjanjian perdamaian yang ditengahi oleh Rusia akhirnya terlaksana. Pihak-pihak yang bertikai dalam hal ini adalah Azerbaijan dan Armenia sepakat mengakihir perang selama ini. Perjanjian ini menghasilkan keputusan Kota Susha yang selama ini dikuasai oleh Armenia, kini diserahkan kepada Azerbaijan.

Kota Shusha yang kembali ke tangan Azerbaijan (Foto : Oval.az)
Kota Shusha yang kembali ke tangan Azerbaijan (Foto : Oval.az)

Hal ini cukup menuai kecaman berbagai pihak, termasuk warga Stepanakert, Kota terbesar di Nagorno Karabakh. Warga khawatir bahwa lama-kelamaan seluruh Nagorno Karabakh akan jatuh ke tangan Azerbaijan.

Akibat merasa gagal telah kalah perang dan rasa penyesalan telah menandatangani perjanjian tersebut, PM Nikol Pashinyan pun mundur dari jabatannya sebagai PM Armenia dan mundur pada April lalu.

Perjanjian perdamaian Armenia-Azerbaijan yang ditengahi Rusia (Foto: Russian Foreign Ministry)
Perjanjian perdamaian Armenia-Azerbaijan yang ditengahi Rusia (Foto: Russian Foreign Ministry)

Namun harapan semua pihak akan keadaan yang stabil setelah perjanjian tersebut nampaknya sulit terwujud. Bahkan baru-baru ini kedua negara kembali berseteru, keduanya saling menuduh bahwa lawannya melanggar perjanjian damai yang disepakati.

BUKAN KONFLIK AGAMA

Sejak awal terjadinya, Konflik di Nagorno Karabakh adalah konflik perebutan wilayah. Sama sekali tidak ada unsur agama di dalamnya. Meskipun dalam hal ini pihak yang bertikai adalah Armenia yang mayoritas Kristen dan Azerbaijan yang mayoritas Islam Syiah. Begitu juga dengan pihak-pihak yang membantu seperti Turki dan Israel di pihak Azerbaijan dan Rusia di pihak Armenia.

Turki tentu sendiri sebenarnya juga bermasalah dengan Armenia, siapa yang mengenal tragedi Genosida Armenia? Pastinya Turki sejak dahulu kala memiliki masalah yang kompleks dengan Armenia. Lantas bagaimana dengan Israel?

Israel lama sudah menjalin hubungan dengan Azerbaijan. Dan Israel juga memiliki hubungan yang sangat tidak harmonis dengan tetangga Azerbaijan yaitu Iran. Tentu Israel sangat membutuhkan peran Azerbaijan sebagai salah satu negara terdekat dengan Iran.

Namun cukup disayangkan pada awalnya kasus ini mulai mendapat perhatian publik tanah air, banyak pihak yang mempunyai persepsi yang salah. Pihak-pihak tersebut mengabaikan unsur politik dan menganggap konflik ini hanyalah masalah agama. 

Padahal untuk urusan agama, Azerbaijan sendiri cukup unik, karena meskipun 99 persen lebih penduduknya adalah muslim, namun sebagian besar masyarakatnya menganggap urusan agama tidak terlalu penting. Dengan kata lain Azerbaijan adalah negara yang cukup Sekuler.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun