Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Dua Anak Wanita Kedua

21 Februari 2019   12:11 Diperbarui: 23 Februari 2019   19:10 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kang Yuspa menasehati dirinya agar tegar menghadapi kehidupan. Bukankah Aisyah sang istri Baginda Rasul juga mandul dan tetap saja ia adalah wanita terhormat dan dijamin masuk Syurga? Kenyataannya Aisyah adalah istri yang dicintai Rasulullah sampai akhir hayatnya.

Nasehat demi nasehat mengalir dari mulut Yuspa hingga Kantini berhasil menemukan dirinya sendiri dan mengembalikan kekuatan jiwanya bahwa ia hanyalah satu dari sekian banyak wanita yang kuat menghadapi ujian kehidupan dari-Nya.

Setelah lima tahun barulah Yuspa menyatakan keinginan terpendamnya untuk beristri lagi dan meminta ijin pada Kantini untuk bisa menikahi Dewinta agar ia bisa memiliki keturunan. Dewinta sudah punya satu anak laki-laki bernama Satria, berumur sepuluh tahun. Perselingkuhan suaminya membuat perkawinan Dewinta kandas.

Kantini sempat heran, mengapa perkawinan mereka bisa bubar padahal mereka nampak bagai suami istri ideal. Cantik dan tampan, punya anak dan kaya raya. Apalagi yang kurang? Seandainya mereka tak bercerai tentu Kang Yuspa masih setia padanya begitu menurut perasaan Kantini.

Rasa sakit menerobos hati Kantini bertubi-tubi. Namun apa daya? Kantini merasa ia bukan wanita sempurna meski cintanya utuh dan sempurna hanya untuk Yuspa seorang.

Ia bersedia tinggal di rumah dan mengurus keperluan Yuspa dengan baik. Suaminya juga bersikap sama. Menghargai setiap masakan Kantini dengan baik, membantu mencuci piring bahkan menyapu halaman bila sedang libur. Bila Kantini terlihat letih setelah masak dan mencuci pakaian maka Yuspa segera memberi pijatan lembut dan membuatkan segelas lemon tea hangat kesukaannya.

Kang Yuspa selalu bersikap lembut bahkan saat ia jatuh cinta kepada Dewinta, sikapnya kian lembut dan makin pandai merayu seperti dulu ketika masih pacaran. Di satu sisi Kantini bahagia melihat Yuspa begitu ceria, ia bisa menemukan kembali sosok Yuspa yang sangat dipujanya. Lelaki berperawakan gagah tapi sikapnya lembut dan kata-katanya halus.

Kantini tak memungkiri bahwa ia cemburu pada Dewinta. Cemburu karena cinta, perhatian Yuspa sedikit beralih pada kekasih barunya. Walaupun diakui oleh Kantini, Kang Yuspa tetap memberi perhatian padanya. 

Seperti kemarin, sehabis creambath, Kang Yuspa tak henti menciumi rambutnya yang wangi bahkan sengaja memainkan rambut ikalnya dan berkata bahwa dia merasa beruntung karena mendapatkan seorang istri yang sangat cantik.

oOo

Minggu pagi di taman bermain, Rayu Hatina Yuspa yang berusia tiga tahun sedang berlari, saling kejar dengan Satria, mereka tampak sangat bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun