Perubahan ini tak lepas dari peran Bu Guru Mutia. Bu Mutia tinggal satu komplek dengan Arti. Arti mengenalnya dipertemuan kegiatan ibu-ibu PKK. Mutia adalah sebagai kader juga ketua Bidang Pendidikan yang saat itu sharing diacara parenting bagi orangtua yang memiliki anak dengan bakat istimewa.
Bu Mutia memberikan jalan keluar untuk Bintang hingga akhirnya mau sekolah. Berkat bimbingan bu guru, Bintang bisa mengikuti akselarasi dan semangat bersekolah kembali. Itu karena Bintang merasa di sekolah banyak tantangan yang menarik yang membuatnya betah.
 Pendekatan Bu Mutia yang luar biasa, yang jarang ditemui pada guru-guru lain. Bu Mutia mengajak Bintang untuk terlibat langsung dalam kegiatan menyantuni fakir miskin dan anak yatim.
Bu Mutia adalah guru sukarelawan yang bekerja di sekolah tanpa ruang kelas. Ia memanfaatkan kolong jembatan layang sebagai tempat anak-anak pemulung bersekolah. Bintang juga mengajari mereka membaca, menulis, berhitung dan mengaji.Â
Hidup Bintang berubah. Terang benderang. Ia bercita-cita menjadi orang yang berguna, ingin membaktikan dirinya untuk negeri yang diketahuinya sangat kaya namun banyak anak yang belum beruntung dan tersisih.
DOA
Bandung, 8 Desember 2018
(Dibuat untuk mendukung literasi dilingkungan Dinas Pendidikan Bandung)