Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bintang yang Kembali Bersinar

28 Desember 2018   08:10 Diperbarui: 28 Desember 2018   08:33 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wah, Pokoknya seru! Banyak yang mama lakukan bersama mereka." Bujuk Arti agar Bintang tertarik untuk sekolah.

Bintang tersenyum sinis. Sahutnya, "Itu zaman dulu, Ma! Sekarang semua teman Bintang malas bermain."

"Teman-teman semuanya megang gawai terus main game online, begitu yang asyik?!"

"Zaman mama dan Bintang itu beda!" Ujar Bintang kesal.

Antara kagum juga kebingungan, Arti menganggap alasan anaknya cukup masuk akal. Kalau belajar berhitung, menulis dan membaca, pastilah Bintang sudah tahu lebih dulu. Buktinya nilai Bintang selalu paling tinggi. Sementara bermain permainan seperti saat Arti bersekolah dulu, sudah tidak diminati anak-anak sekarang. Ya, zaman sudah berubah.

"Bagaimana, Ma? Bintang besok tak usah sekolah, ya?" Pinta anaknya penuh harap. Wajah Bintang memelas, matanya berubah sayu.

Duh! Arti benar-benar bingung harus menjawab apa. Arti butuh bantuan Gumilang, suaminya, untuk menyelesaikan masalah ini.

Sudah dua minggu berturut-turut Bintang tak masuk sekolah. Tanpa alasan. Dalam sebulan Bintang hanya masuk delapan atau sepuluh hari saja. Arti sudah bolak-balik ke ruang guru dan kantor kepala sekolah juga kerap konsultasi ke guru BP. Hasilnya nihil. Bintang tetap mogok sekolah.

Pernah dua kali memaksa Bintang untuk masuk sekolah, setelah semua bujukan gagal. Bintang sampai Arti gendong untuk masuk dan ikut duduk di kelas menemaninya. Seharian itu pula Bintang mogok makan dan setalahnya sakit selama tiga hari. Kejadian kedua setelah Bintang dipaksa masuk sekolah, anaknya dirawat selama seminggu di rumah sakit.

"Bintang sayang, hari ini mau masuk sekolah kan?" Tanya Arti lembut sambil memainkan anak-anak rambut yang tumbuh lebat di kening Bintang.

Bintang membuka matanya dan menggeleng lemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun