Mohon tunggu...
temali asih
temali asih Mohon Tunggu... Guru -

berbagi dan mengasihi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Langit pun Bertabik, Pak Guru!

24 November 2018   16:57 Diperbarui: 25 November 2018   13:43 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia teringat Pak Guru Putra termasuk guru honorer yang paling menderita. Ia memiliki banyak hutang karena harus membiayai sekolah untuk kedua anaknya. Padahal isterinya sudah bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Nana merasa iba bila melihat kedua anak Pak Putra yang kurus kering, seperti dirinya, tapi mereka adalah generasi masa depan seharusnya memiliki kekuatan fisik dan jiwa yang paripurna untuk menggantikan para pemimpin negeri ini kelak.

Sekali lagi ditatapnya kartu nama Karta Sawitra. Sebenarnya apa janji bapak? Siapa dia? Mengapa bapak tak pernah bercerita apapun tentang sahabatnya ini?

Begitu banyak tanya di kepala Nana. Akhirnya ia putuskan meminta ijin kepada Pak Kepala Sekolah selama dua hari untuk menemui Karta Sawitra.

Bandung, 24 November 2018

Selamat Hari Guru
25 November 2018

Teruntuk guru honorer di seluruh Indonesia, "Bangkit dan berjayalah!"

Link selanjutnya

https://www.kompasiana.com/temaliasih/5bfa29b0bde5753cd75402e2/langit-pun-bertabik-pak-guru-2

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun