Dari penggunaan internet sebanyak 460 juta pengguna tahun 2022 dan lebih dari 90% mengakses internet tersebut melalui ponsel sehingga QRIS yang penggunaannya menggunakan ponsel sangat mungkin terus tumbuh.
Diluar itu semua, melihat wilayah daratan seluas 4,46 juta km² yang luas wilayah laut  tiga kali lipat dari luas wilayah daratan, tentunya isu keterjangkauan internet dan perangkat ponsel menjadi hal yang penting.Â
Untuk kota-kota besar yang akses internetnya baik tentunya keberhasilan transaksi menggunakan ponsel dengan melakukan scan QRIS lebih baik daripada kota-kota kecil. Pekerjaan rumah adalah menyiapkan infrastruktur jaringan dan konektivitas.
Selain itu, isu perlindungan data saat kita menggunakan QRIS patut diperhatikan. Apalagi penggunaan QRIS di luar Indonesia yang tentunya perlu diatur lebih lanjut antarnegara.Â
Tentunya pengaturan tersebut tidak saling merugikan pengguna QRIS. Jangan dilupakan juga kejahatan siber. Kerugian besar jika server dapat diretas dan data-datanya dimiliki oleh pihak lain.Â
Jangan lupa, faktor biaya ketika menggunakan mata uang negara lain yang terkonversi menjadi mata uang Rupiah tentunya ada biaya. Jangan sampai merugikan pengguna QRIS.
Terakhir, saya bisa berandai-andai, ketika keliling ASEAN maka yang akan saya jaga adalah ponsel saya harus tetap hidup agar bisa berbelanja menggunakan QRIS.Â
Dan yang penting, QRIS ketika di Indonesia diucapkan "Kris" dan ketika diluar Indonesia diucapkan "Qyuris". Dan yang terpenting, ASEAN ada dalam satu genggaman ponsel saya.