Mohon tunggu...
Teguh Wahyudi
Teguh Wahyudi Mohon Tunggu... Relawan - Guru Produktif SMK, (Pensiunan PNS) Relawan Sosial Kemanusiaan Palang Merah Indonesia

Pensiunan Guru Produktif SMK, Relawan Sosial Kemanusiaan Palang Merah Indonesia kabupaten Bekasi , berkerja dengan Prinip: PERIKEMANUSIAAN, KESAMAAN, KENETRALAN, KEMANDIRIAN, KESATUAN, KESUKARELAAN, dan KESEMESTAAN...Siamo Tutti Fratelli

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Abad 21 Pada Kurikulum 2013

23 Maret 2024   11:46 Diperbarui: 23 Maret 2024   11:52 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar:HAFECS Fitria Azizah, S.Pd

Tulisan dengan judul Belajar abad 21 pada Kurikulum 2013 (K13) sengaja disampaikan dalam artikel ini menjawab pada kritik  mas Nadine di awal menjabat sebagai mendikbud ristek bahwa K13 hanya menekankan pada pembelajaran pada aspek mengetahui, menurutnya penilaiannya hanya bersifat recall. Padahal dalam dimensi Struktur Isi Mata pelajaran (Mapel) secara otomatis memuat belajar fakta, Konsep, Prosedur dan Metakognitif, sesuai karakteristik mapel nya, dan domain belajar meliputi : Mengetahui, Memahami, menerapkan, analisa, Sintesa, evaluasi dan mencipta. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan Ilmiah (scientific approach) yang lebih dikenal dengan 5M (Mengamati : identifikasi masalah, Menanya: rumusan masalah, Mengolah: mengambil data dan menganalisis, Menalar : menyimpulkan hasil penelitian dan Menyajikan: mempresentasikan hasil penelitian. Proses pembelajarannya menggunakan berbagai model, apakah, discovery learning, inquiry based learning, Problem Based learning, Project based learning sampai pada teaching factory based learning begitupula evaluasinya sesuai dengan model yang dipilih guru.

Sumber youtube :Fachri Ari

       Menurut Mehmet Can Sahin (2009), bahwa keterampilan abad 21 meliputi:

1) Keterampilan informasi dan komunikasi; (a) Keterampilan melek informasi dan media: Menganalisis, mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi dan menciptakan informasi dalam berbagai bentuk dan media, memahami peran media dalam masyarakat. (b) Keterampilan komunikasi: Memahami, menciptakan dan mengelola bahasa lisan, tertulis dan multimedia yang efektif, komunikasi dalam berbagai bentuk dan konteks.

2) berpikir dan keterampilan pemecahan masalah; (a) berpikir kritis dan sistem: berpikir menggunakan penalaran yang masuk akal (mengolah menalar menyaji) dalam memahami dan membuat pilihan komplek, memahami interkoneksi antar sistem. (b) Identifikasi masalah dalam mengamati menaya dan mengolah data, formulasi dan solusinya: Kemampuan untuk membingkai, menganalisis dan memecahkan masalah. (c) Kreativitas dan keingintahuan intelektual: Mengembangkan, menerapkan dan mengkomunikasikan gagasan baru kepada orang lain, terbuka dan responsif terhadap perspektif baru yang beragam.

3). Keterampilan interpersonal dan Pengarahan diri (self-directional): (a) Keterampilan interpersonal paham akan dirinya dan kolaboratif: Mendemonstrasikan kerja tim dan kepemimpinan; Beradaptasi dengan beragam peran dan tanggung jawab; Bekerja secara produktif dengan orang lain; Melatih empati; Menghargai beragam perspektif (b) Pengarahan diri (self- directional): Pemantauan kebutuhan pemahaman dan pembelajaran seseorang, cari sumber daya yang tepat, mentransfer belajar dari satu domain ke domain lainnya. (c) Akuntabilitas dan kemampuan beradaptasi: Melatih tanggung jawab dan fleksibilitas pribadi di tempat kerja dan pribadi dalam konteks komunitas; Menetapkan dan memenuhi standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; toleransi dalam keberagaman. (d) Tanggung jawab sosial: Bertindak secara bertanggung jawab dengan kepentingan masyarakat yang lebih besar; Menunjukkan perilaku etis dalam konteks pribadi, tempat kerja dan masyarakat

Menurut Punya Misrha 2013, belajar abad 21 meliputi 3 segmen

1) foundation knowledge (to know), belajar untuk mengetahui yang meliputi: (a) literacy digital/ICT, (b) core content knowledge dan (c) pengetahuan lintas disiplin (cross-disciplinary) selanjutnya dikembangkan dengan pembelajaran berbasis STEM (science Technology Engineering and Mathematic)

 2) Humanistic Knowledge (to value) yang meliputi (a) life/job skills (kecakapan hidup) (b) ethical/emotional awareness (etika dan kesadaran emosional) dan (c) cultural competence (kemampuan akan berbudaya)

3) Meta Knowledge meliputi : (a) creative and innovation berkaitan dengan menciptakan sesuatu yang baru dalam bentuk ide kreatif, kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru dalam memecahkan masalah. Menciptakan sesuatu yang baru dalam bentuk karya original yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya (b) problem solving and critical thinking berkaitan dengan pemecahan masalah, mengambil keputusan (decision making), perencanaan strategik (strategic planning), melakukan penelitian ilmiah, mengkritisi sebuah fenomena dengan memberi alasan yang logis dan bertanggungjawab (c) communication and collaboration, berkaitan dengan proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksud dapat dipahami baik secara lisan maupun tulisan. Menyadari bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang hidup selalu tergantung dengan yang lain, maka kerjasama antara yang satu dengan yang lain, membuat jaringan untuk memajukan sebuah peradaban,. Belajar abad 21 digambarkan sebagai berikut:

       Menurut Partnership for the 21st Century Learning bahwa kecakapan abad 21 meliputi :

1) Kecakapan Belajar dan Inovasi, meliputi: Kreativitas dan inovasi, berpikir kritis dan memecahkan masalah, komunikasi dan kolaborasi

2) Kecakapan Informasi, Media dan Komunikasi: literasi informasi, literasi media, literasi Teknologi Informasi;

3) Kecakapan hidup dan Karier: Luwes & Mampu Beradaptasi, Memiliki inisiatif & Mengarahkan Diri, Memiliki Kemampuan Sosial & Lintas Budaya, Produktif dan Akuntabel.

         Berdasarkan paparan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar abad 21 siswa harus menguasai:

1) humanistic knowledge (to value) yang meliputi aspek spiritual (Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya), aspek sosial melalui penguatan pendidikan karakter (Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan proaktif), aspek cultural competence: menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia, hidup dalam suasana keberagaman kultur budaya bangsa.

2) Foundational knowledge (to know): mampu mengetahui memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta dimensi fakta konsep prosedur dan metakognitif baik core content knowledge , digital/ICT literacy , dan belajar lintas disiplin, belajar berbasis STEM (Science Technology, Engineering and Mathematic);

3) Meta knowledge (to act, ) /keterampilan interpersonal memahami terhadap diri sendiri dihadapan sang pencipta, ditengah keluarga dan di tengah masyarakat dan Pengarahan diri, mengolah menalar menyaji, pada keterampilan abstrak, belajar secara imitasi modifikasi, presisi artikulasi dan naturalisasi yang dapat meningkatkan kreatifitas dan inovasi, dapat berpikir kritis dan memecahkan masalah dalam sebuah kehidupan nyata, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dalam sebuah kerja tim.

        Tuntutan belajar abad 21 oleh Pemerintah dituangkan dalam permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kelulusan (SKL) Pendidikan dasar dan Menengah, untuk standar lulusan SMA MA/SMK MAK paket C berbunyi sebagai berikut:

1).Dimensi sikap, Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

2) Dimensi Pengetahuan, Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian

3) Dimensi Keterampilan, Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri. Selanjutnya Standar Kelulusan (SKL) diturunkan menjadi Standar Inti (SI) sesuai permendikbud nomor 21 tahun

Ilustratif pembelajaran abad 21 pada SMK

 Tujuan Pebelajar (siswa) kelas XI SMK Teknik Sepeda motor (TSM) dapat membedakan Kecepatan (V), putaran mesin (Rpm) dan Volume langkah (CC)

1. Diluar bengkel pemelajar (siswa) dibagi menjadi 3 kelompok, Kelompok A diberi tugas menemukan Kecepatan motor, kelompok B diberi tugas menemukan RPM, dan kelompok C diberi tugas menemukan apa itu CC.

2. Sebelum mengendarai sepeda motor, anggota lain boleh merekam, baik dg vidio maupun mengambil gambar melalui hp masing-masing

3. Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mencoba mengendarai sepeda motor

4. Semua kelompok duduk berkumpul dan mendiskusikan melihat foto dan video yang dibuat setelah mengendarai sepeda motor.

5. Masing-masing anggota kelompok diminta menemukan apa itu Kecepatan, RPM dan CC.

6. Kemudian pembelajar kembali ke Bengkel untuk mendapat penjelasan yang mendalam Pembelajaran yang efektif, kontekstual dan menyenangkan, dengan TIK menghasilkan prakarya dan karya otentik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun