Sisa perjalanan dari Stasiun Bandung hingga Stasiun Padalarang terbilang sepi. Banyak bangku kosong, dan kami jadi leluasa untuk pindah ke kursi di dekat jendela.Â
Selain masalah kenyamanan bagi penumpang berdiri, armada kereta api yang seperti ini juga mengurangi elemen pengalaman baru karena bentuk kereta apinya sama dengan KAJJ yang lazim kita naiki. Tapi rasanya kondisi ini nggak akan berlangsung terlalu lama. Setelah elektrifikasi rampung tahun depan, harusnya KAI Commuter Line Bandung Raya sudah dijalankan dengan rangkaian kereta rel listrik yang berbeda dengan rangkaian kereta api saat ini.Â
Saran dan Harapan untuk KAI Commuter Line Bandung Raya
Kami tiba di Padalarang di tengah hari yang terik. Setelah foto-foto, kami lalu makan bakso di dekat stasiun, membeli giwang emas untuk putri kembar kami, menikmati setangkup Roti O, dan duduk di depan Alfamart sambil menghabiskan es kopi kami. Semoga setelah Stasiun KCJB Padalarang nanti beroperasi, kenyamanan pejalan kaki di sekitar stasiun ditingkatkan dengan memperlebar trotoar dan menghadirkan peneduh. Saat itu, kondisi sekitar stasiun sangat panas dan berdebu, banyak truk wara-wiri.Â
Saya juga berharap nantinya kawasan Stasiun Padalarang berkembang sebagai kawasan kuliner dengan jajaran kedai kopi, restoran, bahkan hotel yang nyaman. Biar orang-orang seperti kami yang cuma pengen cobain Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KAI Commuter Line nggak bingung harus ke mana, sementara kami nggak bisa jauh-jauh dari stasiun.Â
Secara keseluruhan, kami puas dan senang dengan pengalaman kami menaiki KAI Commuter Line Bandung Raya. Ongkosnya murah banget, cepat, aman, dan nyaman. Â Kalau naik kendaraan pribadi, perjalanan ke Padalarang bisa menghabiskan waktu hingga 2 jam! Perjalanan pulang dari Padalarang ke Kiaracondong juga leluasa karena nggak banyak penumpang yang naik dari Padalarang. Kapan-kapan mau naik lagi dengan destinasi berbeda, misalnya Cicalengka atau Cimahi. Syukur-syukur bisa mengajak putri kembar kami turut serta. Terima kasih dan semangat untuk terus menjadi lebih baik, KAI Commuter Line.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H