Mohon tunggu...
Teguh Ananto
Teguh Ananto Mohon Tunggu... Administrasi - Tinggal di Bengkulu

pengopi, bukan perokok

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Anak Pesepeda Itu

2 Juli 2020   22:24 Diperbarui: 2 Juli 2020   22:18 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si empunya rumah mengangguk angguk. Wajahnya keheranan.

"Anak pesepeda yang bapak sebutkan itu, sudah meninggal Pak. Sekitar  tiga bulan lalu.   Di situ makamnya," si empunya rumah menunjuk arah pemakaman.  

"Dia meninggal waktu bersepeda. Tertabrak truk di lintas jalan hutan lindung", jelasnya.

Seketika lututku gemetar.

Tubei, 01072020

(Jelang tengah malam)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun