Mohon tunggu...
Abdul Rahman
Abdul Rahman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan penulis

Kenikmatan yang diberikan Allah juga ujian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mawar dari Ambarawa

23 Oktober 2020   06:13 Diperbarui: 23 Oktober 2020   06:47 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau lahir dari dua benih berbeda

Dua peradaban berbeda

Ayahmu kemerdekaan berpikir

Ibumu adalah kesetiaan dalam mencinta

Kau tumbuh menjadi pribadi yang berani dalam menentukan pilihan pilihan

Walau kadang sakit ketika salah dalam memilih

Tumbuh di belantara rindu

Merah merona

Harum mewangi

Jika cahaya matahari mengenai daun dan kelopkamu

Seperti enggan berpindah ke kelopak hang lain, dia terus menyinari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun