Macam - macam spekulasi orang - orang. Ada yang menyikapi dengan santai. Barangkali, Lantip salah satu protoripe laki - laki yang paling ideal pada saat itu. Tidak ganteng. Tidak kaya. Tidak pintar. Dan tidak taat beribadah.Â
Semua serba pas pasan. Mungkin wanita akan merasa aman dengan mempunyai pasangan seperti Lantip. Tak ada wanita yang tertarik pada Lantip. Â Sehingga jika berpacaran akan merasa aman tak akan was - was bakal direbut wanita lain.Â
Tapi celakanya, semua wanita pada masa itu mempunyai pemikiran yang sama
 Semua ramai - ramai ingin mempunyai pacar yang serba pas - pasan. Dengan pertimbangan yang kurang lebih sama. Agar tak digoda wanita lain. Ketika demand atau permintaan lebih tinggi dari suplay,  terjadilah hukum ekonomi.Â
Karena semua ingin tipe seperti Lantip, sementara Lantip hanya satu. Maka nilai tawar Lantip menjadi sangat tinggi. Otomatis semua yang menjadi antitesa Lantip akan menjadi murah.Â
Semua cowok yang berlawanan dengan Lantip tidak akan dipilih. Kalau ada cowok ganteng menjadi tidak menarik karena berlawanan dengan Lantip. Begitu juga kalau ada cowok yang tajir. Dia juga tidak akan dilirik cewek.Â
Sebab Lantip tidak tajir. Malah cenderung miskin. Munculah sebuah definisi baru. Cowok ideal adalah jika dia mempunyai wajah sangat biasa mendekati jelek. IQ Â pas - pasan. Harta minus. Dan ketaatan dalam beribadah biasa.Â
Akhirnya bagi teman teman Lantip yang ingin seperti Lantip berusaha mendekati Lantip. Tujuannya agar dipersepsikan seperti Lantip.Â
Jika berkenalan dengan cewek dengan bangga mengaku sebagai temannya Lantip. Ada yang berhasil dengan melakukan pendekatan seperti ini. Tetap saja sebagai entitas cowok dia gagal. Dia tak berhasil sebagai diri sendiri. Harus menjadi orang lain agar diminati wanita.Â
Saat di bangku SMP entah beberapa belas murid yang pernah menjadi pacar Lantip. Yang kacaunya lagi, ada cewek yang berpendapat belum resmi sebagai murid SMP itu kalau belum pernah pacaran dengan Lantip. Dan jejak asmara bersama Lantip akan dijadikan porto folio cinta mereka.Â
Masa SMP pun berlalu dengan meninggalkan kisah petualangan asmara yang luar biasa. Begitu masuk SMA, nama Lantip langsung mentereng. Banyak dari SMP lain yang sengaja memilih di SMA tersebut agar bisa satu sekolah dengan Lantip.Â