Mohon tunggu...
Abdul Rahman
Abdul Rahman Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan penulis

Kenikmatan yang diberikan Allah juga ujian.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Keluarga Soemijat (5)

29 Juli 2019   02:59 Diperbarui: 29 Juli 2019   03:09 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Soekiswo, salah satu adik kandung Soemijat juga terkenal jenaka dan jail di lingkungan rumahnya. Ada saja ulahnya yang bikin orang lain terbahak. Pada suatu malam, selepas Isya, Soekiswo mengundang tetangga dan kerabat dekat untuk melakukan kenduri. Acara syukuran. Mereka yang hadir di antaranya, Djayus, Kadun dan lain-lain.

Selesai berdoa, masing-masing tamu yang hadir di acara syukuran itu,  mendapat sepiring nasi dan sebungkus sate kambing yang berisi  10 tusuk dengan bumbu kecap. 

"Silahkan nasi dan satenya dimakan," seru Soekiswo kepada para tamu.

Rupanya agar terasa lebih sedap, mereka tidak langsung membuka bungkusan  sate itu. Dengan kondisi masih tertutup, mereka hanya menuangkan bumbu kecap dari bungkusan itu tanpa membukanya lebih dulu.

"Biar sedap kita tuang bumbu kecapnya dulu," kata salah seorang yang hadir.

Rupanya tamu yang lain pun sepakat melakukan hal sama. Menuang bumbu kecapnya tanpa membuka bungkusnya terlebih dulu.

"Ini nasinya masih kemebul, sama kecap saja sudah sedap," celetuk Djayus salah seorang tamu  yang sesungguhnya masih kerabat dekat.

Setelah nasi dimakan hampir separo, Soekiswo menyarankan untuk membuka bungkusan satenya. Merekapun rame-rame membuka bungkusan satenya. Betapa terkejutnya mereka, setelah dibuka ternyata isinya telepong kerbau yang disiram kecap ditusuk-tusuk pakai tusuk sate.

Kontan saja mereka yang hadir langsung memuntahkan isi perutnya. Telah memakan nasi campur kotoran  kerbau. Setelah berhasil mengerjai para tamunya, Soekiswo menghilang entah kemana dengan perasaan penuh kemenangan.      Tindakan Soekiswo demikian agaknya balasan terhadap ulah teman yang lain yang telah mengerjai dirinya lebih dulu. Dan hal itu berlangsung terus menerus sampai  usia tua.

  • Soemijat Menjadi Juru Tulis 

Setelah menempuh pendidikan selama empat tahun di Hollandsche Indische KweekSchool, atau tepatnya tahun 1930, Soemijat dinyatakan lulus. Lulus dari Sekolah Guru Bantu. Yang dengan ijazah tersebut bisa mengajar di Sekolah Rakyat atau Tweede School atau Sekolah Angka Loro.  Sambil menunggu SK Penempatan dari Pemerintahan Belanda, Soemijat melamar kerja sebagai  Juru Tulis di Pabrik Gula Pangkah.

Pabrik Gula Pangkah terletak di ibukota Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah. Pangkah secara geografis terletak di derajat 6, 58' 0'' Lintang Selatan dan  109, 10' 0'' Bujur Timur. Sebelah Utara dibatasi kecamatan Talang dan Tarub. Sebelah Timur dibatasi kecamatan Kedung Banteng. Sebelah Selatan dibatasi kecamatan Jatinegara dan lebaksiu. Dan sebelah Barat dibatasi kecamatan Slawi dan Adiwerna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun