Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemikiran Ideologis Kultural Dibalik Tutup Kepala Bernama Peci

9 April 2023   15:55 Diperbarui: 9 April 2023   16:00 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemakaian peci oleh Presiden Soekarno dalam kegiatan kenegaraan. Photo: Kompas.com

Hal ini menunjukan, bahwa proses pencariannya terhadap kebenaran, senantiasa terus mengingat Tuhan sebagai sang pembimbing.  

Lain halnya apabila proses pencarian manusia dalam kehidupannya tidak menyandarkan kepada nilai-nilai kebenaran, maka niscaya manusia tersebut ada dalam keadaan teralienasi atau terasing dalam proses pencariannya.

Banyak hal bisa ia temukan dalam proses keterasingannya, namun keniscayaan bahwa apa-apa saja yang ditemukan dalam pencarian tersebut akan sulit terkonfirmasi, mendapat petunjuk dari mana.

Dalam konsep budaya Sunda tersebut, tiga hal yang saling berkaitan diantanranya, mastaka, mustika, dan mistika, seyogiannya menjadi satu kesatuan utuh. 

Dalam penegrtian mustika, tutup kepala tentunya menjadi mutlak adanya terutama dalam mengungkap nilai-nilai kebenaran dan implementasinya.

Sampai disini, kita boleh mengambil simpulan, bahwa peci sebagai representasi tutup kepala dalam suatu tradisi kehidupan bangsa. 

Keberadaannya memungkinkan kita terus sadar dengan potensi bangsa sejak lama dan berakar menjadi suatu kekuatan budaya khas.

Khas dalam pengertian ini menjelaskan bahwa kehidupan bangsa Indonesia senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dalam implementasi keberagaman bentuk-bentuk perjuangannya. 

Tutup kepala semacam peci adalah sakral, sekaligus memiliki nilai kultural tinggi dalam kehidupan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun