Inspirasi memerdekakan Indonesia dari belenggu penjajahan, terus berkecamuk dalam benak Soekarno.
Pertemuannya dengan Marhaen, melahirkan pemikiran dan ideologi politik perlawanan terhadap penjajahan.
Sebuah peristiwa, pergerakan Soekarno bersama PNI selama di Bandung, menimbulkan kecurigaan Belanda, hingga pada akhirnya Belanda menangkap Soekarno dan rekan-rekannnya.
Kesalahan yang dituduhkannya karena Soekarno dianggap merongrong pemerintahan Hindia Belanda.
Soekarno dipenjara di Penjara Banceuy.
Masa penahanan Soekarno sangat menyakitkan.
Dipenjara dalam ruang sel sempit dan mengharuskan Soekarno melakukan apapun di sel penjara tersebut.
Dari balik penjara itu Soekarno berupaya melakukan misi perlawanan kepada Belanda yang sudah berlaku semena-mena kepada Bangsa Indonesia.
Semangat Marhaenisme menyergap setiap alur pikir. Selama di penjara, Soekarno menyusun naskah pembelaannya dengan fasilitas yang minim.
Sampai tiba memasuki masa persidangan, tahun 1930, Soekarno mendapat kesempatan membacakan pembelaan yang ia tulis selama dipenjara.
Peristiwa Soekarno membacakan pembelaan di persidangan rakyat (Laandrad) itu kemudian dikenal dengan peristiwa "Indonesia Menggugat".