Mohon tunggu...
Teguh Ari Prianto
Teguh Ari Prianto Mohon Tunggu... Penulis - -

Kabar Terbaru

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Makna Wong Cilik dan Mewaspadai Kebangkitan Kolonialisme Baru dalam Alur Pemikiran Ideologi Politik Soekarno

9 Januari 2023   22:33 Diperbarui: 9 Januari 2023   22:34 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena alasan pemenuhan suatu komoditi tertentu yang ingin mereka jual, maka tenaga-tenaga kaum Bumiputra diserap untuk dipekerjakan di lahan-lahan yang dikuasai Belanda.

Orang-orang Indonesia dipaksa meninggalkan lahan garapannya di masing-masing daerah lalu digiring masuk kepada suatu area penanaman tumbuhan-tumbuhan produksi yang dibutuhkan orang-orang Eropa saat itu.

Petani-petani kita didesak bercocok tanam kopi, teh, pala, cengkeh, kina serta komoditi rempah-rempah lainnya.

Orang-orang Indonesia bekerja tanpa bayaran sebanding dengan jerih payah yang telah dikeluarkannya.

Sekian lama meninggalkan sawah dan kebun milik pribadi, namun hasil sekembalinya dari bekerja di lahan-lahan yang dikuasai Belanda, meraka hanya mendapatkan siksa, cambukan majikan dan penindasan lainnya.

Sepulang ke tempat asal, lahan-lahan pertanian rakyat menjadi rusak karena tidak ada yang mengurusnya.

Kelaparan terjadi dimana-mana dan kesengsaraan meraja lela merata hingga pelosok negeri.

Soekarno melihat ini, sebagai derita berkepenjangan Bangsa Indonesia.

Secara terencana, Belanda menerapkan imperialisme dan kolonialisme hingga memasuki babak modern.

Meski sistem tanam paksa berakhir, namun kolonialisme baru terus saja bergulir dalam bentuknya yang lebih sadis dan memeras kehidupan bangsa.


Revolusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun