Menguatkan literasi menganai hal itu juga sangat penting, karena berliterasi membuat kita peka terhadap persoalan.
Setelah memahami berbagai unsur dan segala sesuatunya tentang terorisme, maka akan semakin mudah kita mengenal pola gerakan mereka dan upaya antisipasi apabila aksi terorisme berpotensi terjadi.
Hubungan dengan usaha peningkatan pemahaman bagi masyarakat soal terorisme, bahasan-bahasan itu sudah sepatutnya terus disuarakan.
Pemerintah mampu menjadi pihak terdepan sosialisasi pencegahan terorisme sejak dini.
Masyarakat mengembangkan pemahamannya dengan cara bergotong-royong secara praktis di lapangan dari lingkungan terdekat yang dapat dijangkau.
Pada saatnya pemerintah bisa saja melakukan cara penyelesaian dengan cara keras. Namun, beberapa kali hal itu dilakukan, justru malah meningkatkan eksistensi kelompok teroris itu.
Sementara upaya pencegahan, dinilai efektif mencegah terorisme terjadi terutama ketika masyarakat atau pun pemerintah dan aparatnya mampu melakukan pencegahan secara persuasif.
Adapun unsur masyarakat yang terkecil yaitu lingkup keluarga, dapat diandalkan mencermati gerak-gerik terorisme apabila menimpa salah seorang atau sebagian anggota keluarganya.
Kewaspadaan lingkungan pun dapat kita kembangkan dengan cara menebar radar pencegahan terorisme.
Upamanya, kita bisa saja memantau lingkungan sekitar mengenai adanya narasi-narasi radikal yang saat ini mudah disebarluaskan melalui jejaring media sosial atau selebaran-selebaran terselubung yang disusupkan ke tengah masyarakat.
Kita juga semestinya peka apabila menemukan prilaku menyimpang atau anomali seseorang atau suatu kelompok warga tertentu.