Pihak aparat hingga saat ini masih terus mengejar dan mengamankan orang-orang dalam jaringan tersebut sampai ke akar-akarnya.
Lantas, apa kemudian dugaan bom bunuh diri di Kota Bandung itu sama halnya mengulang jejak peristiwa lalu?
Saya belum tahu sejauh itu karena pihak aparat sedang mengusut segala sesuatunya.
Namun, dalam hal ini, berdasar kepada hasil pengkajian dari peristiwa sebelumnya, aksi bom bunuh diri dilakukan sebagai upaya suatu pihak mencapai kepentingan politik tertentu.
Bahkan, aksi di dalam negeri semacam di Bandung itu, kerap kali dikaitkan dengan aksi terorisme disejumlah negara yang mengalami persoalan politik.
Sejak dinyatakan berdiri sebuah organisasi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah), aksi-aksi bom bunuh diri di Indonesia hampir dipastikan diantaranya mengarah kepada misi kelompok ISIS tersebut.
Suatu pendekatan pemahaman, mengapa aksi teroris dengan jalan meledakan diri di lokasi yang jauh dari tempat dimana konflik terjadi?
Hal ini didasarkan kepada suatu cara pandang atau implikasi teori balon.
Teori ini untuk menunjukan bahwa sebuah kelompok teror pada saat sudah terdesak atau mengalami kebuntuan di suatu daerah sasaran tertentu, akan menggerakan simpul lain di lokasi terpisah.
Tujuannya tiada lain yaitu agar mampu menjaga moral dan mental kelompok atau jaringan melalui "eksistensi" yang berhasil dihidupkan di tempat terpisah.
Menjaga moral dan mental para simpatisan suatu kelompok kepentingan tiada lain adalah dalam rangka menjaga ketegaran ideologis dan eksistensi kelompok itu. Selebihnya, aksi bom bunuh diri terbilang" ekonomis" dari upaya menghidupkan sebuah gerakan radikal.