Zakir yang sedang asik bermain memasukkan bola basket di Time zone itu mendengarkannya.
Mereka pun keluar dari mall dan jalan pulang,.. Setibanya di jalan pulang hujan deras mengguyur langit malam itu, awalnya tidak terlalu deras hanya rintik gerimis saja mereka terobos terus, namun akhirnya hujan semakin deras-dan semakin deras, hingga derasnya diameter bulir air hujan membuat zakir kesulitan untuk melihat jalan, dan mereka memutuskan untuk berteduh sejenak.
"Zir, aku susah lihat jalannya hujannya deres banget, kita cari tempat neduh dulu ya." ucap zakirÂ
"Oh oke-oke" ucap zira singkat yang sudah kedinginan.
Terlihatlah ruko yang sudah tutup punya halaman yang temboknya punya semeter atap untuk meneduhkan mereka dari hujan deras malam itu, sekalipun halaman ruko itu gelap tanpa lampu, mereka berdua akhirnya berhenti disitu.
"berrrrgrrr, bibir pucat zira bergetar kedinginan dan begitupula zakir"
Zakir lupa membawa mantel hujan di jok motornya, mereka pun kebasahan, baju dan celana mereka basah sudah dihujani air langit malam itu.
"Zir, maaf ya aku lupa bawa mantel hujan" ucap zakir dengan nada bergetar
"iya gapapa" jawab zira singkat sambil mengusap-usap kedua telapak tangannya yang kedinginan.
Sembari mereka berdua berteduh disitu, zakir terus memandangi zira dan merasa sedikit bersalah karena membuat zira kedinginan seperti itu, zira pun membalas pandangan zakir dengan hanya tersenyum lugu.
Hujan semakin deras tak kunjung redah, malam itu sudah pukul 23:00, namun hujan tak kunjung redah dan terus semakin deras, zira dan zakir terduduk dihalaman teras ruko tua itu.Â