Mohon tunggu...
tegarsianipar
tegarsianipar Mohon Tunggu... Freelancer - "Si Vis Pacem, Para Bellum"

Buku, Saham, Musik, Bola dan Imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ciuman Pertama yang Membatalkan Logika

6 Oktober 2022   19:05 Diperbarui: 6 Oktober 2022   19:15 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tibalah jam 13.30 WIB, kami kembali berkumpul di markas, membawa perlengkapan S.O.P seperti biasanya ada senpi,borgol dan kelengkapan administrasi jangan sampai lupa, seperti Sprintgas (Surat Perintah Tugas).

"Dhil, kamu yang sopirin ya, mereka tadi sudah capek push up.", dalam hati dan dengan senyum yang samar-samar aku,jojo dan bang ega tertawa "ada untung nya

juga telat dan push up tadi pikir ku, hampir aja nyupir 9 jam perjalanan hahaha, mending push up 20 menit wkwkw.", fadil yang gak bisa mengelak hanya bisa menjawab "siap ndan."...

Melaju menuju medan jalur dari parapat adalah suatu kebahagiaan yang sangat menyegarkan, sudah disuguhi keindahan pulau samosir sepanjang jalan dan hamparan danau Toba yang indah, ditambah tinggal duduk tenang disupirin, sungguh nyaman hahaha.

"dil, pinggir dulu kita. Makan dulu kita disini." Ujar komandan sambil menunjuk warung makan di tepian jalan yang menyuguhkan pemandangan bukit-bukit dan hamparan danau toba.

"memang komandan kita ini the best lah yakan wei." Sahut bang Ega. "halah kau kalau yang gini-gini nomor 1 lah kau." Jawab komandan seloroh. "hahaha srius aku loh ndan." Kembali sahut bang ega. "udah ayok-ayok makan dulu kita biar ada tenanga.", kami pun masuk "bu ikan bakar, nasi panas, sayur daun ubi sama sambal kecap nya yah bu, 5 porsi bu." Ujar komandan ke ibu penjual...

Sambil menunggu kami berbincang..."ndan, ini kan kita belum tahu pasti fisik, wajah si target kita ini, berati kita full mengandalkan IT ini ndan?" tanya ku yang penasaran. "sudah, kita sudah dapat konfirmasi wajah nya dari tim IT, nanti siap makan aku share ke grup, makan dulu aja kita." Jawab komandan. "siap ndan." Jawabku.

*******

III. My Target is My Ex Friends

Selesai makan kami kembali ke mobil, lalu komandan Reno menshare poto wajah target kami. Alangkah terkejutnya aku setengah mati setelah mengetahui wajah target yang kami incar tersebut, 1 wanita dan 1 pria. Dan 1 wanita tersebut ternyata teman ku dulu sewaktu kuliah, dan pria 1 nya adalah teman sekampus kami juga dulu. Aku pun langsung tersontak "Anjirrr!.", tim pun menanyai ku "kenapa kau?, kenal kau sama target kita?", "siap ndan, kalau ini kenal kali pun aku ndan, ini kawan ku dulu sekelas waktu kuliah ndan si cewek ini namanya Agatha kan ndan?, dan si cowok ini namanya Dion dia dulu sekampus ku ndan, cuman beda jurusan dia jurusan elektro, aku sama si cewek ini sastra kami ndan. Cuman sama dia lumayan dekat aku ndan rumah nya di Jln.siantar ini. kos-an kami dulu dekat waktu kuliah di medan ndan. Orang nya pendek gempal ini ndan pas lah kayak ciri-ciri fisik di cctv ndan dan si cewek ini Agatha pas juga ndan rambut nya se bahu lah dan manis-manis gitu orang nya ndan, alis nya tebal melengkung kayak pelangi." Jawab ku yang merasa tidak menyangka akan dipertemukan lagi dengan mantan teman-teman ku yang sudah lama tak bertemu dengan perasaan yang sedih akan berjumpa dengan cara seperti ini. "oh yasudah baguslah kalau gitu, berarti kita sudah bisa pastikan fisik nya dan konfirmasi ke tim IT bahwa ciri fisik jelas sudah kita dapatkan paling mereka tinggal bantu update lokasi nya aja." Jawab komandan yang semakin bergairah untuk menangkap. "kawan dekat kau dulu dek?" tanya bang ega padaku dengan raut wajah penasaran nya. "iya bang kawan dekat kali lah udah" Jawabku sambil dalam hati penuh kebimbangan dan penuh tatapan kosong.

"sempat kau pacarin si cewek ini, cantik juga soalnya kulihat ini hahaha." Sahut bang ega kembali. Dalam hati ingin sekali menjawab "pernah suka bang, pernah dekat, cuman ya mau gimana lagi udah dianggap nya kawan kali., sambil sedih aku teringat lalu berkata ke komandan "ndan ini si Agatha kemampuan khusus nya dia pandai mengalihkan perhatian orang, pandai bahasa inggris dan pandai buat orang terkesima dari cara bicara nya, nah di Dion ini emang dulu sering rakit-rakit bahan ledakan di lab cuman di marahin sama pihak kampus tapi tetap aja dia rakit pernah dikasih tunjuk nya sama ku ndan dia rakit dinamit low explosive cuman lumayan juga ndan, emang pintar anak nya kalau soal ledak-meledakan.", "oke, udah pas lah itu mantap, kita gas hari ini orang itu. Ini lokasi mereka udah statis ini arah Jln.wiliem iskandar mereka ini.", aku yang dalam hati senang dan bahagia sekali rasanya mendengar kabar lagi dari mereka sabahat-sahabat ku yang sudah lama tak kudengar rimba nya, namun sekaligus sedih akan berjumpa kembali dalam kondisi yang seperti ini. apalagi dengan Agatha, sampai sekarang perasaan ini masih kupendam dan tak selera dengan wanita lain karna hanya dia tujuan hidup ku sejak dulu, cinta dan rasa kasih sayang ku kepadanya tak pernah berubah baik dulu sampai detik ini, ya begitulah hidup. Waktu & Uang akan merenggut, bila ingin melawan kehendak alam pun terasa sulit, aku menjalani pendidikan kepolisian mereka entah kemana, dan takdir mempertemukan kami dengan cara seperti ini, sungguh tak kusangka.

*******

IV. Surveillance

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun