Dengan cara tersebut kita akan mengetahui bahwa kita ternyata sangat berarti dan bermakna untuk orang lain. Kita akan menemukan makna diri kita untuk suami atau istri, anak-anak, ayah dan ibu, dan orang lain di sekitar kita.
Seorang psikolog dan penulis buku Flourish, Martin Selignman mendefinisikan bahwa, "Ketika hidupmu bermakna, kamu menggunakan kekuatan dan bakat tertinggimu untuk menjadi bagian yang kamu yakini lebih besar dari itu."
Dengan kata lain, makna adalah benang yang dapat menghubungkan kekuatan terbaik yang ada dalam diri kita dengan sesuatu yang ada di luar diri kita, apakah itu terkait dengan pekerjaan atau sekedar hal yang dilakukan untuk keluarga.
Self-Care
Pernahkah kita menyalahkan diri kita atas kesalahan yang kita lakukan sendiri? Bagaimana rasanya? Bandingkan jika kesalahan dilakukan oleh tim kita atau orang lain?
Menjawab pertanyaan tersebut saya akan berbagi berdasarkan pengalaman yang saya rasakan sendiri. Ketika saya melakukan kesalahan -misalkan saya lupa membawa data untuk sebuah presentasi- saya akan sangat menyalahkan diri saya sendiri. Hal pertama yang saya lakukan adalah mengutuk diri sendiri karena begitu ceroboh dan merasa bodoh karena melupakan hal yang penting.
Hingga saya menyadari bahwa apa yang saya lakukan saat itu secara tidak sadar, saya bersikap begitu kasar terhadap diri sendiri. Padahal diri kita pantas untuk kita sayangi. Menyayangi diri sendiri adalah sebuah sikap untuk memperlakukan diri sendiri dengan cara yang sama ketika kita memperlakukan orang lain yang kita sayangi.
Untuk bisa menyayangi diri kita sendiri kita perlu melakukan perawatan diri (Self Care). Menurut Agustine Dwiputri dalam kolom Opini kompas.id tanggal 05 Oktober 2019 yang berjudul "Merawat Diri Sendiri", bahwa perawatan diri bukanlah tindakan yang egois. Perawatan diri menggambarkan tindakan yang mungkin dilakukan seseorang untuk mencapai kesehatan fisik dan mental yang optimal.Â
Berikut berbagai cara agar kita dapat mengintegrasikan perawatan diri dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya:
- Luangkan waktu yang cukup untuk diri sendiri, jadwalkan istirahat setiap hari
- Lakukan hal yang kita sukai, berusaha terlibat dalam sebuah hobi
- Â Jaga diri baik secara fisik maupun spiritual melalui latihan rutin
- Jaga hubungan sosial dan interpersonal dalam diri kita
- Belajar bersikap tegas untuk mengatakan "tidak bisa" ketika kita memang tidak sanggup
- Jangan mencoba menjadi sempurna, memiliki semuanya, atau melakukan semuanya. Mengenali batas kemampuan diri kita dan bersikap realistis
Semoga dengan berlatih menerapkan kelima langkah tersebut dapat membuat kita bekerja dengan bahagia dan pada akhirnya kita tetap bisa produktif ditengah pandemi Covid-19 ini. Selamat berlatih!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H