Namun, rasa kagum tersebut tidak membuat atlet Indonesia merubah pola pikirnya menjadi pola pikir yang positif. Di sinilah peran Eng Hian untuk membuat pola pikir dan mental atlet berubah. Eng Hian menanamkan, para Atlet harus belajar dari kelebihan atlet lain bukan justru kelebihan atlet lain membuat takut.Â
Eng Hian juga berhasil merubah total mental dan kepercayaan diri atlet. Mulai dari menanamkan pola pikir bahwa atlet harus memiliki target pribadi dan kepercayaan diri untuk meraih target tersebut. Dan berlatih bukan hanya menggugurkan kewajiban semata.
Kita bisa melihat peran penting Eng Hian sebagai pelatih sejak tahun 2014, yang berhasil memperkuat kepercayaan diri, mental dan pola pikir kepada atlet mengantarkan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mendapatkan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
Selain peran pelatih, peran keluarga dan orang-orang sekitar juga sangat penting untuk atlet. Keluarga dan orang-orang sekitar menjadi circle pertama ketika atlet merasakan down, jenuh, atau apapun yang sedang atlet rasakan. Karena mereka merasa bahwa keluarga dan orang-orang sekitar sangat mendukung mereka sepenuhnya.
Apriyani merasakan betul peran keluarga baginya, seperti yang saya kutip langsung dari kompas.id
Peran keluarga bagi saya, apalagi orang tua, adalah penguat saya. Apapun yang sedang saya rasakan, entah itu down, atau apa, kalau sudah ingat orang tua saya, hilang semua itu, menjadi tenang karena ada mereka. Meskipun mereka tidak bersama saya sekarang, tetapi saya tahu, bahwa mereka masih di samping saya
Begitupun Anthony Sinisuka Ginting, ketika kalah melawan atlet tunggal putra China, orang tuanya memberikan semangat. Tidak memberikan beban harus meraih emas dan masih bersyukur bisa berada di Olimpiade Tokyo 2020 dan masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan medali perunggu. Berikut pernyataan Anthony yang saya kutip dari kompas.id;
Orang tua paling penting, mereka mengatakan gak apa-apa kalah, kan masih ada kesempatan lagi meraih medali (perunggu). Bersyukur saja sudah diberi kesempatan bertanding di sini. Karena ini olimpiade pertama dan semua bisa terjadi di sini, apalagi ga menyangka juga bisa sejauh ini.
Keluarga, lingkaran terdekat, teman-teman, semua yang sudah mendukung saya, mereka sangat berarti. Mereka mendukung saya dalam semua kondisi, seperti saat saya down, saya lari ke mereka, ke orang-orang terdekat saya, mereka mendukung saya sepenuhnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H