Mohon tunggu...
Tegar Bagus Mandiri
Tegar Bagus Mandiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - 𝑺𝒆𝒌𝒂𝒍𝒊 𝑻𝒂𝒎𝒑𝒊𝒍 𝑯𝒂𝒓𝒖𝒔 𝑩𝒆𝒓𝒉𝒂𝒔𝒊𝒍

꧋ꦥꦝꦔ꧀ꦔꦶꦁ ꦒꦼꦒꦤ ꦠꦤ꧀ꦥ ꦱꦶꦤꦮꦁ꧉ -|nginang karo ngilo|-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Telak Tak Bersisa

7 November 2021   17:53 Diperbarui: 7 November 2021   17:58 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semakin terenyuh sungguh gaduh

Duniaku pelik seakan lusuh

Ibu pertiwi menggerutu dalam sujud

Hari demi hari digugurkan barisan semu

Apakah ini nyata?

Benar inilah takdir untuk sang jagad

Mencabut angkara murka yang keparat

Telah disiratkan dalam kitab sakti

Tertulis ayat suci innalillahi

Lihatlah daun senja itu

Jatuh giliran tak terukur

Barangsiapa kuat kan selamat

Pun mereka telat kan sekarat

Gugurlah satu demi satu saudaraku, sahabatku, karibku

Petaka ataukah karma yang kini tersandang

Bak bom atom meledak memecah kandang

Pelaku yang tak tau menau

Seakan buta arah tak menentu

Biarpun konspirasi ataukah ilusi

Tapi inilah yang terjadi

Roda roda kehidupan tercekik pelik

Pun tokoh-tokoh penting terkurung dalam bilik

Awan mendung panas nan gelap mendera

Mendarah daging sebegitu lamanya

Tak seorang pun tahu kapan huru-hura ini kan musnah

Cukuplah patuh perintah para baginda

Haturkan pujian, doa dan gantungkan asa pada yang kuasa

Wahai Tuhan pengendali alam

Aku menunggu anginmu

Badai ini memberikan telak tanpa sisa

Singkirkan kemelut ini

Kelak kukatakan badai tuan telah berlalu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun