![Sumber: Marina Amaral - Omaha Beach Landing](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/16/marina-amaral-historic-photo-retouching-3-5b9dd17312ae944218728c08.jpg?t=o&v=555)
![Sumber: Marina Amaral - Omaha Beach Landing](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/16/marina-amaral-historic-photo-retouching-7-5b9dd18012ae940dc0506dd6.jpg?t=o&v=555)
![Sumber: Marina Amaral - Archduke Franz Ferdinand of Austria, 1914](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/16/marina-amaral-historic-photo-retouching-15-5b9dce8dbde57530123c056b.jpg?t=o&v=555)
Seperti contohnya Marina Amaral, ia sudah sangat mahir dalam mewarna foto lawas dengan mempertimbangkan banyak komponen di dalamnya, yang mana dapat menghabiskan waktu sampai berbulan-bulan untuk menyelesaikan satu foto saja.
![Sumber: @tukangpoles_asli - Mayor Jenderal TNI Ibrahim Adjie (kanan) bersama Letnan Jenderal TNI Achmad Yani 1964-1965an](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/16/1-jpg-5b9dd272677ffb2a69359ca3.jpg?t=o&v=555)
![Sumber: @tukangpoles_asli - Mayor Jenderal TNI Ibrahim Adjie (kanan) bersama Letnan Jenderal TNI Achmad Yani 1964-1965an](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/09/16/2-jpg-5b9dd24cc112fe110d2c26cc.jpg?t=o&v=555)
Tetapi ada pihak yang menanyakan apakah foto-foto tersebut dapat dipertanggung jawabkan keaslian warnanya?
Maka dari itu, foto-foto tersebut, tidak dapat dijadikan sebagai sumber utama dalam sejarah karena bisa saja warna yang diberikan oleh editor berbeda dengan aslinya.Â
Tetapi penulis sangat-sangat terpukau dengan pewarnaan foto lawas yang menawarkan dimensi baru dalam memahami ilmu sejarah.Â
Anda tertarik mencoba? :)