Mohon tunggu...
Muhamad Bima Fadholallah
Muhamad Bima Fadholallah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga

berceramah dengan pemuda-pemuda tersesat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Naskah Sphin-X Triple-X Karya Benny Yohanes

3 Juli 2024   11:00 Diperbarui: 3 Juli 2024   11:02 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti novel Lupus dan Olga karya Hilman Hariwijaya. Selain itu film laris di era 1980-an, Catatan Si Boy juga turut mengangkat citra Blok M sebagai tempat nongkrong anak muda, karena lokasi syutingnya berada di Melawai. Blok M juga dekat SMA Negeri 70 dan SMA Negeri 6 (dua sekolah yang eksis kala itu), serta GOR Bulungan, sehingga membuat Blok M makin ramai dengan anak muda. Gaya hidup masyarakat di sana kurang lebih sama dengan kawasan-kawasan hiburan kebanyakan, di mana hedonisme sangat lekat dengan mereka, begitu pula Atmudin yang memilih hidup dengan kepuasanya menonton kaset-kaset porno yang dimilikinya.

Harto

Seorang mantan prajurit militer yang berkecimpung di dunia politik. Wibawanya sangat menunjukan sikap tentara yang sigap. Seperti kebanyakan orang militer, Pendidikan Harto tidak terlalu tinggi. Harto yang sebenarnya adalah tokoh nonfiksi ini ditonjolkan sebagai seorang dictator yang haus dengan kekuasaan dan gampang memengaruhi orang lain. Namun, pada hakikatnya, Soeharto dikenal memiliki karakter sosial yang sangat dipengaruhi oleh budaya Jawa. Ia sangat memegang prinsip kerukunan serta kestabilan suasana, baik dalam kondisi sosial maupun perekonomian. Karakter ini tercermin dalam cara Soeharto berinteraksi dengan masyarakat dan dalam kebijakannya sebagai pemimpin. Soeharto juga dikenal sebagai orang yang sangat memegang nilai-nilai kehidupan Jawa, seperti latihan spiritual seperti puasa senin kamis dan tidur di bawah ujung atap luar rumah, yang dilakukan dengan penuh keyakinan.

Kondisi sosiologis Soeharto juga dipengaruhi oleh latar belakangnya yang berasal dari desa Kemusuk, Yogyakarta, yang menjadikan Soeharto kecil menjunjung tinggi warisan nenek moyang dan nilai kehidupan Jawa. Dalam hubungan antar negara, Soeharto juga mengedepankan musyawarah dan selalu mencari peristiwa suka duka bersama, yang menunjukkan bahwa Soeharto memegang prinsip kerukunan dan perdamaian yang kuat. Namun, Soeharto juga dikenal dengan tindakan tegas dan otoriter dalam menegakkan stabilitas keamanan, seperti dalam kasus Petrus, yang dilatarbelakangi oleh kebuntuan dalam penegakan hukum. Tindakan tegas ini menunjukkan bahwa Soeharto berupaya untuk mencapai stabilitas Nasional melalui cara-cara yang lebih efektif, walaupun ini juga dapat dipertanyakan dari sisi demokrasi dan hak asasi manusia.

Beberapa tahun sebelum masa jabatannya berakhir. Pada tahun 1997, Soeharto yang berusia 76 tahun, mengalami stroke ringan ketika berada di Vancouver, Kanada, pada November 1997. Stroke ringan ini disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah otak tanpa perdarahan dan dapat dipulihkan dengan obat dan istirahat yang cukup. Pada masa-masa sebelumnya, Soeharto telah mengisyaratkan bahwa ia tidak lagi bersedia dicalonkan sebagai presiden periode 1993-1998, karena kondisi fisik yang menua dan perlunya kaderisasi kepemimpinan nasional. Ucapan ini dinyatakan Soeharto ketika menerima kunjungan pengurus sebuah organisasi kepemudaan pada tahun 1991.

Garis besar kondisi psikologis Soeharto, Ia dikenal sebagai seorang yang dingin. Hal ini bisa disebabkan oleh bagaimana bagaimana masa kanak-kanak yang menderita dan pelatihan sebagai tentara PETA. Sikap ini menggiring kesigapan Soeharto dalam melenyapkan sejumlah figur, termasuk sahabatnya sendiri, Letkol Untung. Kedinginan ini tergambar pula pada adegan pada naskah, di mana Harto tanpa segan membunuh Spin-X.

Sphin-X

Sebenarnya adalah plesetan dari Soekarno, Benny membikin gaya penyampaian yang sangat menarik dengan menyamarkanya dengan Sphin-X. Ia adalah seorang berjiwa proklamator yang selalu berapi-api saat bertutur. Ia pun telah mengenyam Pendidikan yang lebih tinggi dari Harto. Di sini Harto mengisahkan Spin-X dari sudut pandangnya yang buruk. Padahal Sphin-X adalah korban yang memakan trik politik Harto itu sendiri sebagaimana Atmudin. Soekarno, sebagai Presiden Indonesia pertama, memiliki kondisi sosiologis yang sangat dipengaruhi oleh budaya Jawa dan nilai-nilai kehidupan Jawa. Ia sangat memegang prinsip kerukunan serta kestabilan suasana, baik dalam kondisi sosial maupun perekonomian. Soekarno juga dikenal sebagai orang yang sangat memegang nilai-nilai kehidupan Jawa, seperti latihan spiritual seperti puasa senin kamis dan tidur di bawah ujung atap luar rumah, yang dilakukan dengan penuh keyakinan.

Dalam sintesis, kondisi sosiologis Soekarno menunjukkan bahwa ia sangat memegang budaya Jawa dan nilai-nilai kehidupan Jawa, serta memegang prinsip kerukunan serta kestabilan suasana yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. Soekarno adalah pemimpin yang idealis, berorientasi pada moral dan etika, dan sangat konsisten dalam pendiriannya. Ia menjadi panutan dan sumber inspirasi bagi gerakan kemerdekaan dan membebaskan negara-negara Asia dan Afrika dari ketergantungan pada negara-negara Barat. Soekarno juga dikenal sebagai pemimpin kharismatik dengan semangat gigih yang rela berkorban demi persatuan dan keutuhan bangsanya. Ia sangat percaya diri, kuat, menarik, penuh inisiatif dan inovatif serta kaya akan ide dan gagasan baru. Pada puncak kepemimpinannya, ia menjadi tokoh nasionalis dan anti-kolonialisme, serta terlibat aktif dalam persiapan kemerdekaan Indonesia, termasuk penyusunan Pancasila, konstitusi (19 5) dan prinsip-prinsip dasar pemerintahan Indonesia, termasuk teks Proklamasi Kemerdekaan.

Soekarno, Juga dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai wanita. Ia memiliki beberapa istri, termasuk Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi, Yurike Sanger, Haryati, Heldy Djafar, dan Irma Ottenhoff Mamahit. Soekarno juga pernah menikahi beberapa wanita lain, seperti Goesti Noeroel yang menolak ajakan poligami tiga tokoh nasional, dan Irma Ottenhoff Mamahit yang akhirnya mengikhlaskan Soekarno setelah ditolak. Hal ini menjadi bukti gambaran Sphin-X pada naskah ini yang sering dipuja dan membirahikan masyarakat gedongan yang kesepian.

Namun sebenarnya, Soekarno juga sosok yang sangat menghormati kecantikan dan keindahan wanita. Ia menganggap perempuan sebagai ciptaan Allah yang Maha Kuasa untuk dikagumi, dan ia sangat mengami kecantikan dari setiap perempuan, tetapi dalam arti positif. Soekarno juga pernah diperlihatkan sebuah majalah remaja Amerika yang memperlihatkan gadis striptease setengah telanjang, tetapi Soekarno menolak dan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kehidupan Jawa. Sphin-X yang digambarkan begitu akrab dengan PKI dapat dilihat dari keakraban Soekarno yang sangat erat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia pernah menjadi anggota PKI dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan beberapa tokoh PKI, seperti D.N. Aidit. Soekarno juga pernah berpartisipasi dalam beberapa acara dan pertemuan PKI, termasuk dalam sidang BPUPKI, yang membahas tentang konstitusi dan prinsip-prinsip dasar pemerintahan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun