C. Langkah-langkah Interpretasi dan Historiografi
3. Interpretasi
Tahapan Interpretasi dalam penelitian sejarah merupakan tahapan penting setelah peneliti memiliki sumber-sumber yang valid terhadap subjek yang sedang diteliti untuk kemudian dijadikan suatu hipotesa (kesimpulan). Interpretasi sering pula disebut sebagai penafsiran fakta sejarah. Â Penafsiran tersebut didapat dari analisis data-data/fakta-fakta/sumber-sumber yang telah ditemukan sejarahwan/peneliti. Proses interpretasi harus bersifat deskriptif dan selektif. deskriptif berkaitan dengan teori yang digunakan dalam melakukan analisis sehingga bersifat ilmiah dan menjauhkan dari subjektivitas. Selektif karena tidak semua data/fakta/sumber yang ditemukan dapat relevan dan mendukung kebenaran dari subjek yang diteliti. Terdapat dua jenis interpretasi dalam sejarah yaitu :
- Interpretasi analisis
Proses interpretasi analisis berkaitan dengan upaya menjelaskan sumber-sumber yang ditemukan untuk menjadi sebuah fakta sejarah. Sumber sejarah yang perlu dilakukan analisis biasanya berupa data yang tidak secara jelas menguraikan peristiwa sejarah tersebut. ketajaman pemikiran peneliti dibutuhkan untuk mendeskripsikan sumber tersebut sehingga didapatkan kesimpulan yang akurat. Misalnya sumber foto yang harus dijelaskan makna didalam poto tersebut sehingga mendukung kebenaran peristiwa sejarah.
- Intepretasi sintesis
Interpretasi sintesis adalah proses untuk menyatukan analisis-analisis dari sumber sejarah yang ditemukan. Sehingga didapat penulisan karya sejarah yang diharapkan.
4. Historiografi
Historiografi merupakan langkah akhir dalam tahapan penelitian sejarah yang berupa proses penulisan hasil penelitian sejarah. Langkah historiografi sering pula disebut sebagai langkah penulisan sejarah. Menurut paul veyne dalam buku metodologi sejarah karya helius sjamsudin menjelaskan bahwa menulis sejarah merupakan suatu kegiatan intelektual dan ini suatu cara yang utama untuk memahami sejarah. Dalam tahapan ini, peneliti tidak hanya menuliskan laporan dari data-data yang ditemukan tetapi bekerja keras dengan segala pemikirannya, tidak hanya keterampilan menulis dengan memperhatikan teknik penulisan. Akan tetapi, langkah historiografi ini merupakan buah pemikiran kritis peneliti dari analisis sumber sehingga menghasilkan sintesis dalam suatu penulisan yang utuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H