Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ada Anak Penjaga Malam dan Tukang Las, Andalan Indonesia di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022

29 November 2022   13:26 Diperbarui: 29 November 2022   14:00 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Wushu Indonesia Airlangga Hartarto dan Kejuaraan Dunia Wushu Junior VIII 2022. (Foto: Wushu Indonesia).

SEPEKAN menuju Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8 tahun 2022, yang akan dilangsungkan 5-11 Desember di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten, atlet-atlet terbaik Indonesia masih tekun mempersiapkan diri di GBK Arena, Senayan, Jakarta. Baru awal Desember mereka berkesempatan menjajal langsung venues pertandingan, salah satu yang termewah dari tujuh arena kompetisi World Junior Wushu Championship (WJWC) sebelumnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Airlangga Hartarto dalam waktu dekat segera meluangkan waktunya untuk melihat latihan dari 23 atletnya. Ketua Umum Partai Golkar dan Menko Perekonomian ini selama ini memperoleh laporan langsung mengenai persiapan para atletnya dari pengurus teras PB WI.

Airlangga Hartarto meminta jajaran pengurus, satuan tugas (satgas) yang dibentuk serta manajemen Timnas Wushu Indonesia yang dipimpin oleh Chef de Mission (CdM) Doddy Rahadi mempersiapkan ke-23 atlet dari disiplin taolu dan sanda tersebut sebaik mungkin.

Selama ini 23 atlet pilihan itu ditangani oleh tujuh pelatih. Ada tiga pelatih di taolu, yakni Zhang Yong Sheng (China), David Hendrawan (DKI Jakarta), dan Probo Muljono (Jawa Timur). Atlet sanda ditangani empat pelatih, yakni Xia Hong (China), Hermansyah Mongisidi (Jawa Tengah), Mohammad Selamat (Jawa Tengah) dan Hotma Dearma Purba (Sumatera Utara).

Pada disiplin taolu ada 12 atlet, seperti disampaikan pada paparan sebelumnya. Di sanda, ada 11 atlet. Yakni, Pra Junior Putra: Kiemas Sakti Negara - 45kg (Jawa Tengah), Shaddam Achmad Assegaf - 48kg (Jawa Tengah), Rizki - 52 kg (Jawa Barat), Junior Putri: Aurella Calysta Purnomo - 48kg (Jawa Tengah), Nasya Aulia Zahra Wahana - 52kg (Jawa Tengah), Nabila Puspa Annastasya - 56kg (Jawa Tengah), Junior Putra: Dewangga Lindu Saputra - 48kg (Jawa Tengah), Denis Darmawan - 52kg (Jawa Tengah), Pandu Dian Saputra - 56kg (Jawa Tengah), Ragesta Ganang Pangestu - 60kg (Jawa Tengah) dan Yanto Rizel Silaban - 65kg  (Sumatera Utara).

Semangat juang dan tekad dari sebagian besar atlet pelatnas wushu yang dipersiapkan ke Kejuaraan Dunia Junior 2022 ini sebagian besar sudah ditulis. Paparan ini melanjutkan motivasi dari beberapa atlet lainnya.

Khususnya dari Anasera Zahraa Haryoso, Dewangga Lindu Saputra, Richard Dean Kurnia dan Shaddam Achmad Assegaf.

Lindu adalah anak dari seorang penjaga malam di Ungaran, sementara Shaddam putra seorang pekerja bengkel las di Salatiga. Mereka bertekad untuk tampil baik guna membanggakan orangtuanya...

                                                                                                          ***

Tekad Anasera Zahraa Haryoso juga sudah bulat untuk berlatih giat dan serius ketika dipanggil untuk masuk pelatnas oleh Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) pimpinan Airlangga Hartarto. Tekad itu semakin membara tatkala Rara, panggilan akrabnya, masuk dalam daftar Timnas Wushu Junior yang akan tampil pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 ini.  

"Ya, saya memang harus berlatih lebih giat lagi dan serius. Dan, saya harus bisa tampil semaksimal mungkin di kejuaraan dunia nanti karena juara itu adalah bonus dari semuanya," kata Rara yang berasal dari Sasana Vihara Dharma Ratna, Klungkung, Bali.

Rara yang lahir di  Denpasar, Bali, 28 Januari 2011 ini mengenal olahraga wushu melalui teman ibunya pada tahun 2016.  Dia tercatat sebagai juara Qiangshu kelompok C putri pada Sirkuit Nasional 2 Stage 1 Tahun 2022 dan Juara Qiangshu pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu memperebutkan Piala Presiden Tahun 2022.

Bagi Rara merupakan suatu kebanggaan bisa memperkuat Timnas Wushu Junior Indonesia. Karena, dia memang sudah mengimpikan bisa membawa nama Indonesia sejak kecil.

Di kejuaraan dunia nanti, pelajar Hainan School ini akan turun di kelompok Junior C putri.  "Saya akan mencoba semaksimal mungkin untuk bisa memberikan yang terbaik pada penampilan perdana di ajang event internasional," katanya.

                                                                                                           ***

Bagi atlet Sasana Lindu Aji Ungaran, Dewangga Lindu Saputra, merupakan suatu kehormatan bisa bergabung dalam Timnas Wushu Junior Indonesia. Apalagi, Lindu, panggilan akrabnya, punya kesempatan untuk bisa membanggakan keluarga mengibarkan Merah Putih pada ajang Kejuaran Dunia Wushu Junior VIII 2022 ini.

"Saya terharu, bangga, dan senang karena perjuangan saya tidak sia-sia bisa memperkuat Timnas Wushu Junior Indonesia di ajang kejuaraan dunia," kata Lindu.

Pelajar SMA Negeri 1 Ungaran, Jawa Tengah ini akan tampil di kelompok junior putra kelas 48kg. Atlet Sasana Lindu Aji Ungaran/Cosing ini sudah mencatat prestasi dengan merebut gelar juara pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu memperebutkan Piala Presiden 2022. Sebelumnya, dia menjadi runner up pada Kejurnas Wushu All Games 2021 dan peringkat ketiga pada Sirkuit Nasional (Sirnas) Wushu Sanda Seri 1 tahun 2022.

"Saya akan berusaha untuk meraih hasil maksimal di kejuaraan dunia nanti sekaligus membanggakan orang tua," kata Lindu yang merupakan putra Catur Sembodo yang berugas sebagai penjaga malam .

Kini, remaja kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 7 Agustus 2007 terus menjalankan program latihan di bawah pelatih asal China, Xia Hong. Dia memilih olahraga wushu sebagai tempat meniti karir di dunia olahraga karena punya peluang untuk merajut prestadi ke depan.

                                                                                                               ***

Atlet asal sasana Dean Sport Wushu Jakarta, Richard Dean Kurnia, telah mendapat program latihan dari pelatih Taolu asal China, Zhang Yong Sheng dalam rangka persiapan menghadapi Kejuaraan Dunia Wushu Junior VIII 2022.

Richard, panggilan akrabnya, akan memanfaatkan waktu selama menjalani pelatnas untuk menyempurnakan gerakannya sehingga nanti bisa tampil lebih sempurna. "Saya senang bisa memperkuat Timnas Wushu Junior Indonesia. Dan, saya akan pergunakan waktu semaksimal mungkin untuk bisa lebih siap menghadapi kejuaraan dunia nanti," kata remaja kelahiran Jakarta, 11 Juli 2011 ini.

Pelajar SD Jubilee School Jakarta ini diajak kedua orang tuanya untuk berlatih wushu sejak tahun 2016. Richard berhasil menembus pelatnas setelah merebut dua medali emas taolu dari disiplin Changquan dan Daoshu pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) memperebutkan Piala Presiden Tahun 2022 di Surabaya.

Richard bukan satu-satunya anak dari pasangan Kurnia Djuhari dan Heryanti Budhi yang sukses meraih prestasi di olahraga wushu. Kedua kakaknya, Lawrence Dean Kurnia dan Patricia Geraldine sudah lebih dulu memperkuat Timnas  Wushu Indonesia. Bahkan, Lawrence tercatat sebagai peraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Junior Wushu ke-7 di Brasil, tahun 2018.

"Mudah-mudahan saya bisa mengibarkan bendera Merah Putih seperti koko Lawrence saat tampil di Brasil," kata Richard.

                                                                                                                        ***

Shaddam Achmad Assegaf pengidola berat legenda Mix Martial Art (MMA), Khabib Nurmagedov. Ahmad, panggilan akrabnya, serng melihat penampilan petarung asal Rusia yang memiliki rekor tak terkalahkan dalam 29 duel ini lewat youtube.

Tidak hanya itu, Ahmad yang tercatat sebagai pelajar SMP Negeri 3 Salatiga ini mengenal beberapa nama-nama petarung hebat yang pernah ditaklukkan Khabib. Dari mulai  Conor McGregor, Dustin Poirier, hingga Justin Gaethje.

Saking senangnya dengan olahraga beladiri, putra pasangan Dwirumanto  yang berprofesi sebagai pekerja bengkel las dan Munzahroh pekerja pabrik ini datang ke Sasana Schreuder Salatiga untuk berlatih olahraga beladiri wushu.

"Saya berlatih beladiri wushu atas kemauan sendiri karena saya memang menyenangi olahraga beladiri dan saya punya peluang untuk bisa meniti karir di dunia olahraga. Terus terang, saya itu pecinta legenda MMA, Khabib Nurmagedov," cerita Achmad, kelahiran Salatiga 26 April 2009.

"Saya terharu, bangga dan bersyukur bisa masuk Timnas Wushu Junior Indonesia. Dan, saya akan berusaha menampilkan pertarungan terbaik di setiap pertandingan. Dan, saya berharap bisa menyumbangkan medali emas bagi Indonesia di kejuaraan dunia nanti," kata Achmad, yang akan tampil di kategori Pra Junior kelas 48kg.

Ini merupakan penampilan perdana Achmad di kejuaraan dunia junior. Dia merupakan peraih medali emas pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Wushu memperebutkan Piala Presiden 2022 dan runner up Sirkuit Nasional Sanda Seri I Tahun 2022 dan peringkat ketiga pada Indonesia Wushu All Games 2021...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun