Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Ada Anak Penjaga Malam dan Tukang Las, Andalan Indonesia di Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022

29 November 2022   13:26 Diperbarui: 29 November 2022   14:00 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Wushu Indonesia Airlangga Hartarto dan Kejuaraan Dunia Wushu Junior VIII 2022. (Foto: Wushu Indonesia).

Atlet asal sasana Dean Sport Wushu Jakarta, Richard Dean Kurnia, telah mendapat program latihan dari pelatih Taolu asal China, Zhang Yong Sheng dalam rangka persiapan menghadapi Kejuaraan Dunia Wushu Junior VIII 2022.

Richard, panggilan akrabnya, akan memanfaatkan waktu selama menjalani pelatnas untuk menyempurnakan gerakannya sehingga nanti bisa tampil lebih sempurna. "Saya senang bisa memperkuat Timnas Wushu Junior Indonesia. Dan, saya akan pergunakan waktu semaksimal mungkin untuk bisa lebih siap menghadapi kejuaraan dunia nanti," kata remaja kelahiran Jakarta, 11 Juli 2011 ini.

Pelajar SD Jubilee School Jakarta ini diajak kedua orang tuanya untuk berlatih wushu sejak tahun 2016. Richard berhasil menembus pelatnas setelah merebut dua medali emas taolu dari disiplin Changquan dan Daoshu pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) memperebutkan Piala Presiden Tahun 2022 di Surabaya.

Richard bukan satu-satunya anak dari pasangan Kurnia Djuhari dan Heryanti Budhi yang sukses meraih prestasi di olahraga wushu. Kedua kakaknya, Lawrence Dean Kurnia dan Patricia Geraldine sudah lebih dulu memperkuat Timnas  Wushu Indonesia. Bahkan, Lawrence tercatat sebagai peraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Junior Wushu ke-7 di Brasil, tahun 2018.

"Mudah-mudahan saya bisa mengibarkan bendera Merah Putih seperti koko Lawrence saat tampil di Brasil," kata Richard.

                                                                                                                        ***

Shaddam Achmad Assegaf pengidola berat legenda Mix Martial Art (MMA), Khabib Nurmagedov. Ahmad, panggilan akrabnya, serng melihat penampilan petarung asal Rusia yang memiliki rekor tak terkalahkan dalam 29 duel ini lewat youtube.

Tidak hanya itu, Ahmad yang tercatat sebagai pelajar SMP Negeri 3 Salatiga ini mengenal beberapa nama-nama petarung hebat yang pernah ditaklukkan Khabib. Dari mulai  Conor McGregor, Dustin Poirier, hingga Justin Gaethje.

Saking senangnya dengan olahraga beladiri, putra pasangan Dwirumanto  yang berprofesi sebagai pekerja bengkel las dan Munzahroh pekerja pabrik ini datang ke Sasana Schreuder Salatiga untuk berlatih olahraga beladiri wushu.

"Saya berlatih beladiri wushu atas kemauan sendiri karena saya memang menyenangi olahraga beladiri dan saya punya peluang untuk bisa meniti karir di dunia olahraga. Terus terang, saya itu pecinta legenda MMA, Khabib Nurmagedov," cerita Achmad, kelahiran Salatiga 26 April 2009.

"Saya terharu, bangga dan bersyukur bisa masuk Timnas Wushu Junior Indonesia. Dan, saya akan berusaha menampilkan pertarungan terbaik di setiap pertandingan. Dan, saya berharap bisa menyumbangkan medali emas bagi Indonesia di kejuaraan dunia nanti," kata Achmad, yang akan tampil di kategori Pra Junior kelas 48kg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun