Mohon tunggu...
Tb Adhi
Tb Adhi Mohon Tunggu... Jurnalis - Pencinta Damai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sich selbst zu lieben ist keine ritelkeit, sondern vernunft

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo dan Gerindra Jangan Geer Dulu

8 November 2022   13:27 Diperbarui: 8 November 2022   13:30 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutannya di HUT ke-58 Partai Golkar. Paling lama. (Foto: Kompas.com).

APAKAH pernyataan terbaru Presiden Joko Widodo terkait sinyal dukungannya terhadap Prabowo Subianto menggetarkan jagat politik nasional? Tampaknya tidak. Publik menyambutnya biasa-biasa saja. Mungkin saja Prabowo yang geer, begitu juga dengan para petinggi Gerindra.

Di sisi lain, Jokowi sendiri mengaku tak masalah bila ia dianggap memberikan sinyal dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sebagaimana diberitakan media.

"Ya diartikan sinyal ya boleh, tapi saya kan ngomongnya juga enggak apa-apa lah," ucap Jokowi seusai acara HUT Partai Perindo di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Senin (7/11/2022) lalu itu. Pernyataan Jokowi sekadar meriuhkan pemberitaan media.

Wajar memang jika Jokowi menganggap pernyataannya biasa-biasa saja. Pasalnya, sebelumnya ia juga kerap menyampaikan pernyataan serupa kepada jajaran kompetitor capres lainnya, terutama Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo.

Jadi, jangan geer dulu, "petunjuk" Jokowi Airlangga dan Golkar juga sudah jelas.

Jokowi hanya tak pernah, baik secara langsung atau tersirat, mengurai dukungannya terhadap Anies Baswedan, yang sudah ditahbiskan sebagai balon (bakal calon) capres dari NasDem. Disebut balon, mengingat NasDem belum memenuhi presidental threshold (PT) 20%.

Publik masih mengingat, bagaimana ia menyanjung Airlangga Hartarto setinggi langit di acara puncak perayaan HUT ke-58 Partai Golkar, Jumat (21/10) malam lalu di JIEXPO Kemayoran. Saat itu, Jokowi menyebut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon pemimpin masa depan yang ideal, memiliki rekam jejak yang baik dan jam terbang tinggi.

Yang lebih mengagumkan, dan tentunya membuat bangga komunitas partai beringin, Jokowi mengikuti acara HUT ke-58 Golkar itu hingga selesai,  sekitar pukul 22.19 WIB. Jokowi mengatakan, ia bertahan mengikuti acara hingga rampung karena Golkar dan ketua umumnya, Airlangga Hartarto, istimewa baginya.

"Kan pas ulang tahun Golkar kan boleh kan dari awal sampai akhir, istimewa, Pak Airlangga istimewa, Golkar juga istimewa," kata Jokowi kepada wartawan usai acara, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Catat, kata seorang petinggi Golkar kemudian, hal itu bisa dikatakan sebagai momen langka karena Jokowi biasanya langsung meninggalkan lokasi tak lama setelah ia memberikan kata sambutan.

Namun, kala itu, Jokowi masih berada di lokasi acara meski sudah membacakan sambutannya pada pukul 20.07 WIB. Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jokowi tampak asyik mengikuti beragam pertunjukan musik yang ditampilkan setelah berpidato. Jokowi juga terlihat ikut bernyanyi sambil berdiri ketika grup band Armada menyanyikan lagu 'Pergi Pagi Pulang Pagi' di penghujung acara.

Tak hanya Jokowi, sejumlah elite Golkar seperti Airlangga dan Ketua Dewan Penasihat Luhut Binsar Pandjaitan juga nampak berjoget saat Armada menyanyikan lagu hit tersebut.

Pokoknya, intimlah. Jokowi seperti melebur dengan Airlangga dan Golkar.

Keintiman juga demikian terasa pada momen kunjungan Projo ke Airlangga Hartarto, di hari yang sama. Ramai diberitakan media, Airlangga Hartarto menerima kunjungan 18 LSM pendukung Presiden Joko Widodo yang tergabung dalam Projo. Dalam pertemuan di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat Senin (7/11/2022) itu, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi, menyampaikan hasil Musyawarah Rakyat yang mereka lakukan sebelumnya dalam menjaring nama-nama capres untuk Pilpres 2024.
 
Merujuk pada pemberitaan media, dalam pertemuan tersebut Budi Arie Setiadi menyampaikan kepada Airlangga bahwa mereka membawa pesan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meminta agar seluruh kelompok relawan pendukungnya meneruskan agenda Musyawarah Rakyat alias Musra. Selain menyerap suara dan aspirasi rakyat, agenda Musra ini juga bakal menentukan nama calon presiden atau capres 2024 yang bakal didukung oleh 18 organisasi relawan Jokowi.

"Presiden Jokowi menyampaikan dan memerintahkan agar Musra terus dilanjutkan. Terus dilaksanakan karena sangat baik untuk mendengar dan merekam keinginan rakyat. Musra ini juga sangat baik untuk menyerap apa yang menjadi kehendak rakyat," ujar Budi Arie Setiadi dalam pertemuan itu, seperti dikutip Kompas.com.

Dalam Musra itu Projo mendengarkan suara rakyat seperti di Palembang yang meminta agar program jalan tol trans Sumatera terus dilanjutkan. Begitu pula agar HGU yang sudah selesai diserahkan untuk rakyat.

"Saat kami bertemu Pak Presiden, beliau berpresan Musra harus jalan. Jadi hari Sabtu, kami bertemu Presiden di Istana Bogor, maka Senin ini kami langsung ke Slipi, markas Golkar," tambah Budi Arie Setiadi.

Projo juga menyampaikan bahwa mereka akan menyampaikan hasil Musra ini ke seluruh partai politik, dan yang pertama adalah ke Golkar.

"Kami mendokumentasikan semua masukan rakyat itu dengan baik sehingga kami sampaikan untuk bisa menjadi bahan kampanye bagi capres mendatang," tambah Budi Arie Setiadi.

Ia juga yakin isu-isu yang mereka peroleh ini sangat relevan dalam kampanye Pilpres mendatang, karena munculnya dari suara dan aspirasi rakyat. Tentunya Golkar sebagai partai yang selalu mendengarkan suara rakyat dapat terus memperjuangkan aspirasi tersebut. Terlebih Golkar dan KIB sudah menyatakan untuk siap melanjutkan program pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.

"Semoga kebersamaan kita ini akan terus berlanjut, dan mudah-mudahan di 2024 kita dianugerahkan oleh Tuhan untuk menjadi pemenang Kembali," kata Budi Arie Setiadi yang langsung diamini oleh Airlangga dan hadirin yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Sementara Airlangga sendiri menyatakan siap untuk mengemban suara dan aspirasi yang muncul dari rakyat. "Dalam menetapkan capres kita jangan sembrono, meski sudah memiliki tiket premium yakni minimal 20 persen kursi di DPR. Jika ditambah satu partai lagi, maka jadi tiket VIP," ungkap Airlangga kala itu.

Kita ketahui bahwa Airlangga Hartarto sudah diusung oleh Partai Golkar sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu juga menjadi kandidat paling ideal dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai representasi mereka di Pilpres 2024. Itu juga yang dikemukakan dua pentolan partai di KIB lainnya, yakni Zulkifli Hasan (PAN) dan Muhammad Mardiono (PPP), dalam pertemuan Makassar, Minggu (6/11).

Namun, KIB tak mau buru-buru mendeklarasikan nama capresnya. KIB masih menunggu momen yang tepat, walau sudah memenuhi PT 20%. Terbaru, KIB segera memperkuat diri dengan tambahan dua partai baru, yang sudah lolos verifikasi KPU sebagai peserta Pemilu 2024.

Siapa dua partai itu? Santer disebutkan, itu tampaknya adalah Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI)...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun