APAKAH pernyataan terbaru Presiden Joko Widodo terkait sinyal dukungannya terhadap Prabowo Subianto menggetarkan jagat politik nasional? Tampaknya tidak. Publik menyambutnya biasa-biasa saja. Mungkin saja Prabowo yang geer, begitu juga dengan para petinggi Gerindra.
Di sisi lain, Jokowi sendiri mengaku tak masalah bila ia dianggap memberikan sinyal dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, sebagaimana diberitakan media.
"Ya diartikan sinyal ya boleh, tapi saya kan ngomongnya juga enggak apa-apa lah," ucap Jokowi seusai acara HUT Partai Perindo di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Senin (7/11/2022) lalu itu. Pernyataan Jokowi sekadar meriuhkan pemberitaan media.
Wajar memang jika Jokowi menganggap pernyataannya biasa-biasa saja. Pasalnya, sebelumnya ia juga kerap menyampaikan pernyataan serupa kepada jajaran kompetitor capres lainnya, terutama Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo.
Jadi, jangan geer dulu, "petunjuk" Jokowi Airlangga dan Golkar juga sudah jelas.
Jokowi hanya tak pernah, baik secara langsung atau tersirat, mengurai dukungannya terhadap Anies Baswedan, yang sudah ditahbiskan sebagai balon (bakal calon) capres dari NasDem. Disebut balon, mengingat NasDem belum memenuhi presidental threshold (PT) 20%.
Publik masih mengingat, bagaimana ia menyanjung Airlangga Hartarto setinggi langit di acara puncak perayaan HUT ke-58 Partai Golkar, Jumat (21/10) malam lalu di JIEXPO Kemayoran. Saat itu, Jokowi menyebut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon pemimpin masa depan yang ideal, memiliki rekam jejak yang baik dan jam terbang tinggi.
Yang lebih mengagumkan, dan tentunya membuat bangga komunitas partai beringin, Jokowi mengikuti acara HUT ke-58 Golkar itu hingga selesai, Â sekitar pukul 22.19 WIB. Jokowi mengatakan, ia bertahan mengikuti acara hingga rampung karena Golkar dan ketua umumnya, Airlangga Hartarto, istimewa baginya.
"Kan pas ulang tahun Golkar kan boleh kan dari awal sampai akhir, istimewa, Pak Airlangga istimewa, Golkar juga istimewa," kata Jokowi kepada wartawan usai acara, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Catat, kata seorang petinggi Golkar kemudian, hal itu bisa dikatakan sebagai momen langka karena Jokowi biasanya langsung meninggalkan lokasi tak lama setelah ia memberikan kata sambutan.