Mohon tunggu...
Rizal Pahlefi
Rizal Pahlefi Mohon Tunggu... Guru - Guru & Mahasiswa

Jika hujan menyuburkan tanah dan menumbuhkan tanaman maka al-Qur'an membersihkan hati dan menyuburkan ketaqwaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Semantik dalam Karya Tafsir Kontemporer

13 Desember 2023   17:35 Diperbarui: 13 Desember 2023   17:41 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerapan semantik diera kontemporer dalam memahami al-Qur’an diperkenalkan oleh seorang tokoh kelahiran Jepang yaitu Toshihiko Izutsu, ia mencoba menganalisa hakikat makna dari berbagai pendekatan, pendekatan makna-makna al-Qur’an tersebut tertuang dalam karyanya God and man in the Qoran yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dengan judul “Relasi Tuhan dan Manusia, (Pendekatan Semantik terhadap al-Qur’an), diantara pendekatan semantik yang ia sebutkan di halam awal adalah pertama, menetukan kata fokus yang dikelilingi oleh kata kunci, kedua, mengungkapkan makna dasar dan makna relasional yang berhubungan dengan foksus, ketiga, langkah selanjutnya adalah mengungkanpkan perkembangan makna kata dalam bingkai historis atau disebut juga semantik historis, keempat, Setelah langkah ketiga dilakukan langkah terakhir adalah mengungkapkan konsep-konsep apa saja yang ditawarkan al-Qur’an kepada pembacanya agar bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Penjelasan sebelumnya oleh Toshohiko dalam menerapkan pendekatan semantik al-Qur’an menunjukkan kedalaman makna al-Qur’an, salah satu contoh katanya adalah jahiliah-aslama-Islam yang menjadi istilah konsep dalam Islam bermakna penyerahan diri secara total kepada Allah ta’ala, istilah Islam sendiri Allah yang  memperkenalkan dalam al-Qur’an kepada orang-orang sebelum Islam (Pra-Islam/jahiliah), dari makna tersebut dapat merubah persepsi seseorang terhadap Islam bahwa al-Qur’an bukan kalam manusia, bukan hanya sikap yang berubah bahkan istilah-istilah baru yang memiliki fungsi berbeda-beda ikut berubah dalam pengertian al-Qur’an, singkat kata konsep yang diperkenalkan al-Qur’an telah merubah makna suatu kata yang dipahami dimasa jahiliah menjadi makna yang baru dan berpengaruh pada diri seseorang, karena itu merupakan proses perubahan yang sangat berat bagi seseorang.

DAFTAR PUSTAKA 

Azima, Fauzan. “Tajdid: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan.” Tajdid: Jurnal Pemikiran Keislaman I, no. 1 (2017): 2–172.

Ḥillalī, ‘Abdurraḥmān. “Istikhdām ‘Ilm Al-Dilālah Fī Fahmi Al-Qur’Ān: Qirā’at Fī Tajribat Al-Bāḥith Al-Yabānī Tusīhikū Izutsū.”

Almultaka. Last modified 2009. Accessed October 28, 2023. https://www.almultaka.org/site.php?id=752.


Hudzaifah, Ahmad Faaza, and Ahmad Fauzi. “Toshihiko Izutsu Dan Makna Semantik Atas Din Dalam Al-Qur’an : Studi Buku Relasi

Tuhan Dan Manusia.” Jurnal At-Tahfizh Jurnal Ilmu Al- Qur ’ an dan Tafsir Program 4, no. 2 (2023): 146–161.

Izutsu, Toshihiko. God and Men in The Qoran (Relasi Tuhan Dan Manusia Pendekatan Semantik Dalam Al-Qur’an). Translated by

Agus Fahri Husain. Cet. II. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 2023.

Mastur. “Ilmu Dilalah.” Iain Jember (2020): 1–78.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun