Mohon tunggu...
TAZKIR
TAZKIR Mohon Tunggu... Guru - SELALU OPTIMIS

TERUS BERKARYA UNTUK ANAK BANGSA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kembalilah

24 April 2024   07:40 Diperbarui: 24 April 2024   07:44 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku merasakan hujan sebagai pelarian

Hujan katakanlah apakah kau juga menangis

Biarkan aku merenung

Membiarkan air mataku bercampur

Tapi di dalam hati, hujan menyemai kesedihan

Mengingatkan aku pada semua yang telah hilang

Biarkan hujan turun dengan lembutnya

Ataukah kau hanya menumpahkan rasa rindu

Aku merasakan getaran kesedihan

Hujan kau adalah saksi kesedihan terpendam

Dalam rintik-rintik yang memenuhi malam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun