Ingat, perubahan yang terjadi dalam tim dan diri Anda tidak harus selalu hal yang besar. Hal kecil pun kalau bisa membuat Anda lebih baik itu bagus.
Kata kuncinya, milikilah jiwa "ingin" maju dan menantang diri selalu ke depan, bukan memiliki jiwa "harus" maju.Â
Karena "ingin" terkadang mendorong potensi dari dalam diri Anda untuk melakukan yang terbaik, sedangkan "harus" seringkali membuat Anda stres.
4. Dorong Orang Lain untuk Bertindak
Kepemimpinan itu butuh dukungan, kerja sama dan kolaborasi. Mustahil Anda melakukan semuanya sendiri. Anda butuh menciptakan atmosfer yang baik, nyaman dan positif untuk dapat memotivasi orang lain.
Bangun kepercayaan melalui sifat terbuka dan komitmen yang tinggi. Dengan situasi yang baik, maka setiap orang terbuka mulai bekerja dengan baik pula. Pada saat itu terjadi, Anda bisa terus mendorong tim Anda untuk bertindak dan bekerja bersama-sama dengan Anda.
Berikan ruang karyawan Anda untuk berkontribusi, bahkan untuk mencoba mengambil keputusan sesuai kewenangannya.Â
Dari sana, Anda sudah meciptakan proses kepemimpinan selanjutnya yang mau tidak mau pasti akan terjadi di dalam sebuah organisasi.
5. Gunakan Hati dalam Beraktivitas
Di dalam buku "Everyday People, Extraordinary Leadership"Â yang ditulis oleh James Kouzes dan Barry Posner, diulas tentang bagaimana sebagai seorang pemimpin, Anda perlu menunjukkan keyakinan dan kepercayaan kepada karyawan atau tim Anda. Yakinkan mereka kalau mereka mampu (bahkan) melampaui pekerjaan yang sudah direncanakan.Â
Dengan begitu, tumbuh keyakinan mereka. "Kalau pemimpin saya saja percaya dengan saya, kenapa saya tidak?"Â Kalimat semacam ini akan bisa muncul di kepala karyawan atau tim Anda.
Gunakan kalimat yang menenangkan dan menyemangati hati setiap hari. Jangan salah, kalimat yang Anda keluarkan sering kali jadi motivasi untuk karyawan Anda dalam bekerja dan mencapai target yang sudah ditetapkan.Â
Ingat selalu kalimat ini,
Gunakan kalimat mengajak, bukan mengejek. Kalimat merangkul bukan memukul.