Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Strategi Membangun "Exemplary Leadership"

7 Juli 2021   09:18 Diperbarui: 13 Juli 2021   10:53 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pahami 5 strategi untuk jadi pemimpin teladan | Sumber: Pexels/ Tima Miroshnichenko

Ada banyak faktor kenapa seseorang bisa menjadi pemimpin. Ada yang memulai dari fase terbawah. Ada yang karena rekomendasi orang lain terlepas kapabilitasnya. Ada yang langsung "secara otomatis" karena pewaris perusahaan dan lain sebagainya.

Apapun caranya tidak menjadi masalah, karena masalahnya bukan pada proses menjadinya, tapi justru setelah terjadinya. 

Ya, setelah menjadi pemimpin, apakah Anda akan diikuti oleh pengikut Anda, diikuti secara terpaksa karena bawahan Anda butuh bekerja, atau memang diikuti karena Anda layak untuk diikuti? Dan banyak pertanyaan sejenis lainnya.

Nah, kali ini kita akan melihat 5 cara agar kita bisa menjadi pribadi teladan sebagai seorang pemimpin atau bahasa kerennya adalah "exemplary leadership". Berikut adalah 5 kunci menjadi pemimpin yang teladan.

1. Menjadi Model

Bahasa sederhanya, Anda harus menjadi model dalam setiap keseharian Anda. Jangan salah, kehidupan pribadi Anda pun tidak akan luput dari pengamatan bawahan Anda. Anda benar-benar harus berusaha menjadi model dari setiap aspek kehidupan. Mudah? Tentu tidak.

"Tapi saya hanya bisa menjadi model sebagai atasan di kantor..?"

"Kehidupan karir kan berbeda dengan kehidupan pribadi di rumah..?"

Jika ada seorang pemimpin yang berkata demikian, bisa jadi dia benar. Tapi ingat, jangan terlalu berharap kalau bawahan Anda akan menjadikan Anda teladan dalam hidupnya. Mungkin akan tetap hormat dengan Anda, tapi umumnya hanya akan terjadi di kantor, tidak di tempat lain.

Saya pernah bertemu dengan seorang teman yang berpapasan dengan atasannya, lalu tidak menegur atasan tersebut. Ketika ditanya, jawabannya cukup mengejutkan.

"Dia adalah bos di kantorku, bukan di kehidupanku...!"

Tentu rekan saya tadi benar. Tapi itu adalah indikasi lain kalau pimpinannya (mungkin) belum berhasil menjadi model dalam kehidupannya, minimal dari apa yang diungkapkannya.

Satu kunci sederhana yang bisa dipraktikkan seorang pemimpin adalah, satunya kata dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. 

Sebagai mana Anda baik dan ramah di kantor, pastikan itu juga berlaku di kehidupan sosial dan keluarga Anda. Singkatnya, apa yang Anda katakan, pastikan sama dengan yang Anda lakukan.

Kalau Anda mengagungkan kedisiplinan, maka jadilah orang pertama yang hadir di rapat yang sudah diagendakan, bukan menjadi orang terakhir yang ditunggu. Ya, meskipun rapat Anda banyak, tapi impresi itu perlu Anda munculkan sebagai seorang pemimpin.

2. Inspirator yang Visioner

Meskipun seorang pemimpin ada saat ini bersama karyawan atau timnya, tapi dia bisa menjelaskan dengan jernih apa yang menjadi visinya dan perusahaannya di masa depan.

Banyak orang yang mengaku pemimpin, namun hanya menjalankan aktivitas harian saja tanpa memiliki visi yang jelas akan ke mana kita dan perusahaan kita dalam 5, 10, atau 20 tahun ke depan.

Jangan salah, visi yang jelas akan membuat karyawan Anda berbeda cara kerjanya. Jika Anda (Sebagai pemimpin) tidak punya visi yang jelas di masa depan, jangan salahkan karyawan Anda yang bekerja seadanya. 

Sebaliknya, semakin jelas dan disosialisasikan visi di masa depan oleh seorang pimpinan, maka semangat karyawan dalam bekerja dan mencapai visi itu juga akan terasa bedanya. 

Tapi jangan lupa, Anda perlu membumikan visi itu agar dapat dipahami seluruh karyawan Anda dan tentu saja perlu penjelasan kenapa karyawan Anda harus mengejar visi yang Anda canangkan itu.

Singkatnya, jadilah seorang inspirator yang visioner terhadap karyawan dan tim Anda.

3. Beri Tantangan dalam Setiap Proses

Seorang pemimpin pantang berada di zona nyaman. Seorang pemimpin haruslah terus bereksperimen. Melakukan segala sesuatu secara biasa-biasa saja tidaklah "menumbuhkan" karyawan Anda, baik dari sisi keterampilan maupun pengetahuan.

Tantang diri Anda setiap hari. Tanyakan terus "What next..?" untuk terus menantang diri dan tim Anda untuk terus bertumbuh. 

Ingat, perubahan yang terjadi dalam tim dan diri Anda tidak harus selalu hal yang besar. Hal kecil pun kalau bisa membuat Anda lebih baik itu bagus.

Kata kuncinya, milikilah jiwa "ingin" maju dan menantang diri selalu ke depan, bukan memiliki jiwa "harus" maju. 

Karena "ingin" terkadang mendorong potensi dari dalam diri Anda untuk melakukan yang terbaik, sedangkan "harus" seringkali membuat Anda stres.

4. Dorong Orang Lain untuk Bertindak

Kepemimpinan itu butuh dukungan, kerja sama dan kolaborasi. Mustahil Anda melakukan semuanya sendiri. Anda butuh menciptakan atmosfer yang baik, nyaman dan positif untuk dapat memotivasi orang lain.

Bangun kepercayaan melalui sifat terbuka dan komitmen yang tinggi. Dengan situasi yang baik, maka setiap orang terbuka mulai bekerja dengan baik pula. Pada saat itu terjadi, Anda bisa terus mendorong tim Anda untuk bertindak dan bekerja bersama-sama dengan Anda.

Berikan ruang karyawan Anda untuk berkontribusi, bahkan untuk mencoba mengambil keputusan sesuai kewenangannya. 

Dari sana, Anda sudah meciptakan proses kepemimpinan selanjutnya yang mau tidak mau pasti akan terjadi di dalam sebuah organisasi.

5. Gunakan Hati dalam Beraktivitas

Di dalam buku "Everyday People, Extraordinary Leadership" yang ditulis oleh James Kouzes dan Barry Posner, diulas tentang bagaimana sebagai seorang pemimpin, Anda perlu menunjukkan keyakinan dan kepercayaan kepada karyawan atau tim Anda. Yakinkan mereka kalau mereka mampu (bahkan) melampaui pekerjaan yang sudah direncanakan. 

Dengan begitu, tumbuh keyakinan mereka. "Kalau pemimpin saya saja percaya dengan saya, kenapa saya tidak?" Kalimat semacam ini akan bisa muncul di kepala karyawan atau tim Anda.

Gunakan kalimat yang menenangkan dan menyemangati hati setiap hari. Jangan salah, kalimat yang Anda keluarkan sering kali jadi motivasi untuk karyawan Anda dalam bekerja dan mencapai target yang sudah ditetapkan. 

Ingat selalu kalimat ini,

Gunakan kalimat mengajak, bukan mengejek. Kalimat merangkul bukan memukul.

Kata kuncinya adalah, perlakukanlah orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Tolong dicatat baik-baik.

***

Jika 5 kunci ini kita latih dan praktikkan dalam kehidupan kita sebagai seorang pemimpin (tidak peduli perusahaan besar atau kecil atau pemimpin di manapun), maka jangan kaget kalau kita akan dijadikan model atau suri teladan dari seluruh karyawan atau tim kita.

Ingat, salah satu keberhasilan Anda sebagai pemimpin adalah ketika Anda dijadikan model tidak hanya di kehidupan karir, tapi juga di seluruh aspek kehidupan karyawan atau tim Anda.

Semoga bermanfaat
Salam bahagia
Be the new you

TauRa
Rabbani Motivator

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun