Mohon tunggu...
TauRa
TauRa Mohon Tunggu... Konsultan - Rabbani Motivator, Penulis Buku Motivasi The New You dan GITA (God Is The Answer), Pembicara Publik

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerai Bukan Solusi, Tetapi Amputasi

7 September 2020   15:22 Diperbarui: 7 September 2020   16:06 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerai berarti "amputasi" (sumber:hipwee.com)

Dalam sebuah pelatihan yang saya bawakan, kebetulan materinya sedikit menyinggung tentang kesetiaan dalam hidup, termasuk kesetiaan dalam pekerjaan dan sedikit menyerempet ke kesetiaan dalam hubungan, termasuk rumah tangga.

Tiba-tiba seorang peserta menginterupsi dan bertanya sembari setengah curhat tentang rumah tangga yang menjadi topik pertanyaannya (saya membiarkannya karena bertepatan dengan lunch break) dan peserta lain sudah membubarkan diri.

Singkatnya, beliau berkesimpulan kalau cerai adalah solusi yang harus diambil dalam situasi yang diceritakannya itu. Bagaimana morat-marit ekonomi, kemalasan marajalela, ketidakhormatan muncul, ketidakserasian memuncak hingga tidak ada solusi lain melainkan cerai, cerai dan cerai.

Setelah menumpahkan semua aspirasinya, beliau meminta saya untuk berpendapat, apa pendapat bapak? tanya beliau singkat.

Sebelum menjawab saya bertanya kembali, 

"Pak, apa yang dulu yang membuat bapak mempersunting istri bapak..?" tanya saya santun

"Dulu istri saya sangat baik, ramah, manis, menyayangi saya dan pokoknya saya pikir adalah sosok yang sangat ideal lah,," jawab si bapak

"Lalu, kemana semua baik, ramah, manis, penyayang dan semuanya itu yang dimiliki istri bapak..?" tanya saya lagi.

"Itu lah yang saya gak tahu, hilang semuanya setelah menikah 15 tahun ini.." balas si Bapak.

"Apa bapak pernah bertanya ke Ibu, apa yang dia bayangkan tentang bapak 15 tahun yang lalu dan sekarang ini..?" tanya saya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun