Selama ini kita tahu kalau kendaraan yang diperbolehkan masuk ke jalan tol adalah kendaraan roda 4 ke atas. Tetapi bukan Anies namanya jika tidak punya terobosan dan ide-ide kreatif untuk dapat mengakomodir segala macam lapisan masyarakat dalam berkekspresi.
Baru-baru ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memohon izin dengan melayangkan surat kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono agar Tol lingkar dalam Jakarta (Cawang-Priok), bisa dilalui oleh pengendara sepeda di antara jam 06.00 - 09.00 WIB setiap hari minggu.
Tentu saja yang namanya ide tidak serta merta bisa dilaksanakan secara langsung karena berkaitan dengan izin dari pihak lain. Banyak yang mendukung, tetapi ada juga yang kontra dengan ide Anies ini.
Tetapi jika kita ingin coba melihat lebih jauh, tentu ada dampak positif dan negatif yang perlu dipertimbangkan jika nantinya ini jadi diberlakukan.
1. Waktu Penerapan antara jam 06.00 - 09.00 WIB
Menurut pakar keselamatan berkendara dari Rifat Drive Labs yaitu Erreza Hardian, waktu yang diusulkan Anies itu cukup beresiko, karena pada jam 5-7 pagi, umumnya kesadaran orang dalam berkendara cukup rendah, sehingga dikhawatirkan berpotensi menyebabkan kecelakaan yang lebih tinggi. Apalagi karena malamnya adalah malam ahad, maka banyak yang mungkin begadang dan tidak tidur sehingga dipagi hari masih belum memiliki kesadaran yang penuh dalam berkendara.
Selain itu, di waktu pagi itu juga, pengendara umumnya akan melajukan kendaraannya pada top speed sehingga cukup rawan jika ada pengendara sepeda di sana. Mungkin jika waktunya digeser ke jam 7-9 akan lebih baik jika menimbang kondisi pengemudi jalan di atas.
2. Jalur Khusus Sepeda
Jalur khusus juga harus disediakan untuk pesepada jika nantinya hal ini akan dijalankan. Bukan hanya jalur, tetapi peraturan bagi pesepada juga harus dibuat ketat agar tidak keluar dari jalur yang ada dan justru akan membahayakan keselamatan pesepeda.
Jalur tol yang searah juga bisa berisiko terhadap pesepeda karena tidak bisa melihat bahaya dari arah belakang, penentuan jalur sepeda dari arah berlawanan juga akan menjadi krusial jika hal ini akan diterapkan.
3. Tarif Tol Sepeda?Â
Selanjutnya tentu saja perlu dipikirkan apakah akan ada tarif masuk tol untuk pesepeda. Jangan salah, yang memiliki sepeda itu bukanlah orang yang ekonomi menengah ke bawah, tetapi mereka yang ekonomi atas lah justru yang memiliki sepeda dan harga sepedanya pun bisa jadi lebih mahal dari 1 unit mobil standar.
Tarif masuk juga harus dipikirkan teknis dan besarannya agar efektif, termasuk jika pada akhirnya tidak dikenakan tarif apa-apa alias gratis. Semuanya perlu dipikirkan dengan baik, meski tidak perlu terlalu lama.