Ironisnya, bahkan pendidikan vokasi sekarang sering dipaksakan mengikuti pola universitas. Tugas akhir yang seharusnya sederhana malah dijadikan bak penelitian ilmiah. Bukannya melahirkan tenaga kerja terampil, kita justru membuat pendidikan vokasi menjadi ladang stres baru bagi mahasiswa.
Lalu bagaimana dengan penelitian? Banyak penelitian di Indonesia, termasuk yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen, sering hanya berhenti di perpustakaan. Formalitas diutamakan, tapi manfaatnya jarang terasa. Bahkan untuk tingkat doktor sekalipun, tidak sedikit penelitian yang sekadar memenuhi syarat administratif tanpa memberikan dampak nyata.
Semua Dosen Harus Meneliti, Tapi Apa Hasilnya?
Saat ini, dosen sering dibebani kewajiban untuk menjadi peneliti. Padahal, tidak semua dosen berbakat atau berminat dalam penelitian. Sebagian besar dari mereka sebenarnya lebih unggul dalam mengajar atau membimbing mahasiswa secara langsung.
Namun, sistem pendidikan kita memaksa semua dosen untuk menghasilkan publikasi, seolah-olah itu adalah satu-satunya tolok ukur kualitas. Akibatnya, banyak penelitian yang dilakukan asal-asalan hanya untuk memenuhi syarat. Dalam beberapa kasus, penelitian bahkan menjadi ladang bisnis baru, di mana prosesnya lebih menguntungkan pihak tertentu daripada menghasilkan inovasi yang berguna.
Makan Siang Gratis: Harapan atau Slogan?
Di tengah semua dilema ini, muncul program makan siang gratis untuk murid sekolah, sebagai bagian dari upaya mencapai "Indonesia Emas 2045". Tujuannya mulia---agar murid tidak hanya pintar, tapi juga sehat.
Tapi, jangan sampai ini hanya jadi mimpi di siang bolong yang penuh slogan. Makan siang bergizi memang penting, tapi tanpa perbaikan sistem pendidikan secara menyeluruh, semua ini hanya akan jadi tambal sulam. Bayangkan, murid kenyang, tapi guru masih sibuk mengojek, kurikulum masih membingungkan, dan penelitian masih "mengisi perpustakaan tanpa makna."
Apa yang Bisa Dilakukan?
Daripada terus-menerus menyalahkan, mari fokus pada solusi:
1.Perkuat Pendidikan Vokasi
Pendidikan kejuruan harus diperkuat dengan orientasi pada keterampilan praktis. Jangan memaksakan pola akademik yang tidak sesuai, apalagi membuat tugas akhir menjadi beban.