Saat kami bersiap untuk melanjutkan perjalanan di Pamir Highway, ayah Nazar memberi kami masing-masing hadiah yang sangat spesial: sebuah Kalpak lagi---tapi kali ini, Kalpak tersebut diberikan langsung kepada kami  sebagai tanda persahabatan.
Ternyata  dalam tradisi Kyrgyz, memberikan Kalpak kepada tamu adalah bentuk penghormatan tertinggi. Ini bukan hanya sekadar hadiah, tetapi juga simbol dari persahabatan yang tulus. Saya merasa sangat tersentuh, mengingat betapa besar kebaikan hati keluarga Nazar. Mereka menerima kami dengan tangan terbuka, dan pemberian Kalpak ini membuat saya merasa lebih dekat dengan mereka, meskipun kami berasal dari dunia yang sangat berbeda.
Saya mengenakan Kalpak ini dengan bangga, dan bersama kami berfoto di depan yurt tradisional sebelum akhirnya melanjutkan pengembaraan yang masih cukup panjang. Sepanjang perjalanan, kalpak ini mengingatkan saya pada keramahan yang kami rasakan  di Alichur. Sungguh, kedua topi yang saya miliki---yang dibeli di Osh dan yang diberikan oleh Ayah Nazar---memiliki makna yang sangat berbeda, namun sama-sama melambangkan hubungan yang terjalin antar budaya yang berjarak jauh.
Perjalanan ke Vietnam dan Sapa
Setelah meninggalkan Asia Tengah, saya melanjutkan perjalanan ke Vietnam, di mana saya sempat mampir beberapa hari di Hanoi sebelum akhirnya menuju Sapa, di sebelah utara negeri Vietnam.
Sapa, dengan pemandangan pegunungan yang indah dan udara dinginnya, adalah tempat yang sangat berbeda dari Alichur dan Osh, namun saya membawa Kalpak saya ke sana---sebuah simbol dari pengalaman saya di Kyrgyzstan.
Karena kebetulan kepala saya mengalami sedikit luka dan harus diperban akibat insiden di Hanoi, maka saya memakai Kalpak  untuk menutupi perban itu.
Di Sapa, saya mengenakan Kalpak Kyrgyz yang diberikan oleh Ayah Nazar di Alichur, saat berjalan-jalan melalui terasering sawah yang hijau dan berinteraksi dengan penduduk lokal maupun wisatawan asing dari berbagai negara.
Banyak orang yang tertarik dengan topi tradisional tersebut dan bertanya tentang asal-usulnya. Saya dengan senang hati menceritakan kisahnya---tentang pasar di Osh, perjalanan saya di Pamir, dan keramahan luar biasa yang kami rasakan  di Alichur.
Meskipun Sapa dan Alichur terletak di belahan dunia yang berbeda, ada kesamaan yang sangat mendalam antara kedua  tempat ini. Kedua wilayah ini berada di pegunungan yang tinggi, dengan cuaca yang dingin dan kehidupan yang sangat bergantung pada alam. Kalpak menjadi penghubung simbolis yang mempertemukan dua budaya ini, meskipun terpisah jarak ribuan kilometer.
Kenangan dan Makna di Balik Kalpak