Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Tragedi dan Harapan di Heiwa Koen Nagasaki

1 Desember 2024   15:45 Diperbarui: 1 Desember 2024   15:47 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara tangan kanannya  menunjuk ke atas langit biru kota Nagasaki, yaitu ke arah jatuhnya bom atoM, sedangkan tangan kirinya dibentangkan melambangkan perdamaian.  Patung ini diresmikan pada 1 April 1955  bersamaan dengan dibukanya  Taman Perdamaian di Nagasaki.
Sayang, pemandangan ke arah patung agak sedikit terhalang karena adanya tenda-tenda yang sedang dipersiapkan untuk upacara peringatan 79 tahun jatuhnya bom atom di Nagasaki pada 9 Agustus beberapa hari lagi.  

Nagasaki Bell: dokpri
Nagasaki Bell: dokpri

Walaupun begitu, kami masih bisa menikmati banyak monumen dan patung yang ada di kawasan Taman Perdamaian ini. Salah satu yang tidak kalah menarik adalah Bell Perdamaian Nagasaki yang bentuknya berupa tiang dengan empat patung manusia di puncaknya yang  memegang lingkaran dan di bawahnya tergantung sebuah genta.  Ada prasasti dan banyak informasi di tugu yang konon sering dijadikab tempat  upacara membunyikan genta.  

Joy of life: dokpri
Joy of life: dokpri

Sebelumya juga kami sempat melewati  deretan patung dan tugu yang hampir semuanya memberikan pesan perdamaian, salah satu yang menyentuh perasaan adalah patung seorang ibu yang sedang memegang anak kecil di ujung kedua tangannya. Patung ini Bernama Joy of Life dan merupakan persembahan dari Cekoslowakia.

Masih banyak yang dapat dilihat di Taman Perdamaian, waktu sekitar satu setengah jam belumlah cukup jika ingin menikmati dan membaca semua prasasti dan informasi yang tersedia.  Karena masih memiliki cukup banyak destinasi lain di Nagasaki, akhirnya kami kembali ke halte trem dengan menuruni anak tangga dengan santai sambil mengucapkan selamat tinggal kepada Taman Perdamaian Nagasaki beserta seluruh patung dan monumen yang menyentuh jiwa yang ada di dalamnya.

Hiroshima dan Nagasaki selalu menjadi dua kota yang Namanya bersanding . Bersanding dalam tragedi dan juga bersanding dalam seruan perdamaian yang digaungkan ke seantero bumi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun