Sementara tangan kanannya  menunjuk ke atas langit biru kota Nagasaki, yaitu ke arah jatuhnya bom atoM, sedangkan tangan kirinya dibentangkan melambangkan perdamaian.  Patung ini diresmikan pada 1 April 1955  bersamaan dengan dibukanya  Taman Perdamaian di Nagasaki.
Sayang, pemandangan ke arah patung agak sedikit terhalang karena adanya tenda-tenda yang sedang dipersiapkan untuk upacara peringatan 79 tahun jatuhnya bom atom di Nagasaki pada 9 Agustus beberapa hari lagi. Â
Walaupun begitu, kami masih bisa menikmati banyak monumen dan patung yang ada di kawasan Taman Perdamaian ini. Salah satu yang tidak kalah menarik adalah Bell Perdamaian Nagasaki yang bentuknya berupa tiang dengan empat patung manusia di puncaknya yang  memegang lingkaran dan di bawahnya tergantung sebuah genta.  Ada prasasti dan banyak informasi di tugu yang konon sering dijadikab tempat  upacara membunyikan genta. Â
Sebelumya juga kami sempat melewati  deretan patung dan tugu yang hampir semuanya memberikan pesan perdamaian, salah satu yang menyentuh perasaan adalah patung seorang ibu yang sedang memegang anak kecil di ujung kedua tangannya. Patung ini Bernama Joy of Life dan merupakan persembahan dari Cekoslowakia.
Masih banyak yang dapat dilihat di Taman Perdamaian, waktu sekitar satu setengah jam belumlah cukup jika ingin menikmati dan membaca semua prasasti dan informasi yang tersedia. Â Karena masih memiliki cukup banyak destinasi lain di Nagasaki, akhirnya kami kembali ke halte trem dengan menuruni anak tangga dengan santai sambil mengucapkan selamat tinggal kepada Taman Perdamaian Nagasaki beserta seluruh patung dan monumen yang menyentuh jiwa yang ada di dalamnya.
Hiroshima dan Nagasaki selalu menjadi dua kota yang Namanya bersanding . Bersanding dalam tragedi dan juga bersanding dalam seruan perdamaian yang digaungkan ke seantero bumi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H