Kami terus berjalan mengitari air mancur menuju ke  utara, ke  pusat taman.  Suasana siang itu sangat tenang dan sepi karena hampir tidak ada pengunjung lain di taman ini.  Di sekeliling air mancur, ada tempat duduk yang menjadi satu dengan tembok dari batu. Kolam  ini bentuknya dirancang mirip amfiteater dengan kolam air mancur di tengahnya. Â
Di taman ini, Â banyak patung dan monumen yang merupakan sumbangan dari berbagai negara serta berisi pesan perdamaian. Â Pertama saya menemukan sebuah patung perempuan yang tampak sangat langsing dengan tangan kanan terlipat dan tangan kiri diacungkan seakan menghujam langit. Â Â
Tepat di depannya ada lagi sebuah monumen berupa patung sepasang anak lelaki dan perempuan yang sedang duduk di sebuah kursi panjang dan di bawahnya ada beberapa ekor burung merpati yang melambangkan perdamaian. Â Ternyata ini adalah Sumako Fukuda Poetry Memorial.
Kami terus berjalan dan di bagian kiri ada berderet rapi toilet umum yang  seakan memberikan pesan akan bagus nya fasilitas di tempat umum di kota-kota di Jepang.  Toilet ini  berhadapan dengan berbagai monumen lainnya. Â
 Di seberang deretan toilet, ada  patung perempuan yang tampak sangat cantik, berambut panjang  dan berjubah lengkap dengan beberapa ekor burung merpati.  Ini adalah " Maiden of Peace" atau Perawan Perdamaian yang merupakan sumbangan dari Tiongkok.
Berjalan terus ke utara, di tepi kiri taman, tergantung  berjejer rapih origami berbentuk  burung bangau. Origami ini mengingatkan saya akan monumen perdamaian anak-anak di Hiroshima.  Warnanya yang bermacam-macam bak pelangi  menyemburatkan semangat kebeliaan yang tidak pernah padam menyuarakan perdamaian di tempat yang menjadi salah satu tempat tragedi  jatuhnya bom atom yang mengakhiri perang Asia Timur Raya hampir delapan puluh tahun yang lalu.
Dari sini saya sudah terlihat  melihat patung perdamaian yang warnanya hijau mirip batu zamrud yang berkilau ditempa sinar Mentari kota Nagasaki.  Patung Perdamaian yang megah ini adalah daya tarik utama taman ini.
Patung ini sedang duduk dengan kaki kanan diangkat dalam posisi bersila dan jubah diselempangkan di kanan kirinya. Mata patung ini dalam posisi tertutup seakan mengenang mereka yang tewas dalam tragedi bom atom.