Bagi  rakyat Uzbekistan, Amir Timur bukan hanya seorang penakluk. Ia adalah pahlawan yang berhasil menyatukan Asia Tengah dan memberikan stabilitas di wilayah yang saat itu penuh dengan perpecahan dan konflik.Â
Banyak kebijakan dan proyek infrastruktur besar yang dilakukan di bawah kepemimpinannya, termasuk pembangunan kota Samarkand yang megah, yang dijadikannya sebagai ibu kota kekaisarannya.
Di Uzbekistan, Amir Timur dihormati sebagai pahlawan besar yang menyatukan bangsa dan memberikan kejayaan bagi wilayahnya. Bagi rakyat Uzbek, ia bukan hanya seorang pemimpin militer, tetapi juga simbol dari kekuatan, kebesaran, dan kejayaan bangsa. Kota Samarkand, salah satu kota bersejarah terbesar di Uzbekistan, menjadi bukti nyata dari peninggalan Amir Timur.Â
Dengan bangunan-bangunan megah seperti Registan dan Gur-e-Amir, tempat peristirahatan terakhirnya, Samarkand menjadi pusat kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan perdagangan di masanya.
Pemerintah Uzbekistan, sejak masa kemerdekaannya dari Uni Soviet pada tahun 1991, semakin menekankan pentingnya Amir Timur dalam sejarah nasional. Patung dan monumennya menghiasi banyak kota di Uzbekistan, termasuk di Tashkent, Samarkand, dan Shakhrisabz, kota kelahirannya. Bahkan, salah satu penghargaan tertinggi di negara ini dinamakan Ordo Amir Timur. Saya langsung ingat akan Ordo Lenin di era Soviet.
Kebetulan seorang lelaki berusia sekitar 50 tahun duduk di samping saya dan kami sempat berbincang-bincang dalam bahasa Rusia. Â Walau penguasaan saya terbatas, cukup untuk mengerti masjid dan subyek obrolan singkat itu.
Pria Uzbek ini dengan bangga menceritakan bagaimana Amir Timur membawa kejayaan besar bagi wilayah mereka. Bagi mereka, Timur adalah lambang kekuatan dan kejayaan Uzbekistan, seorang pemimpin yang mampu mengubah sejarah dan mengangkat nama bangsa mereka di kancah internasional pada zamannya.
Pada saat yang sama, saya ingat pernah membaca berbagai bahan sejarah yang merupakan pandangan dunia Barat. Â
Amir Timur dikenal dan digambarkan dari sudut pandang yang jauh berbeda. Di Eropa dan sebagian Asia, ia dikenal dengan nama Tamerlane, dan sering kali digambarkan sebagai sosok yang kejam dan tiran. Ini disebabkan oleh  metode militernya yang brutal dan kebijakannya yang tidak segan-segan menggunakan kekerasan ekstrem untuk menundukkan musuh-musuhnya.
Salah satu contoh paling terkenal dari kekejaman Amir Timur terjadi dalam penaklukannya di India. Pada tahun 1398, ia menyerang Delhi. Pasukan Timur menyerbu kota tersebut, dan dalam pertempuran yang brutal, mereka membantai puluhan ribu orang, meninggalkan jejak kehancuran yang mengerikan. Kejadian ini sangat membekas dalam sejarah India dan menyebabkan Timur dikenal sebagai sosok yang ditakuti di sana.
Selain di India, Timur juga terkenal karena tindakannya yang kejam di Persia, Anatolia, dan wilayah Kaukasus. Ia sering kali menggunakan strategi "bumi hangus", menghancurkan kota-kota yang menentangnya dan membantai penduduknya tanpa belas kasihan. Salah satu strategi khasnya adalah membangun menara dari tengkorak manusia sebagai simbol peringatan bagi musuh-musuhnya.