Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Aprikot, Ayran, dan Chak-Chak di Masjid Novza di Tashkent

19 Oktober 2024   16:26 Diperbarui: 22 Oktober 2024   14:05 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjuak Ayran (Dokumentasi pribadi)

Suasana masjid (Dokumentasi pribadi)
Suasana masjid (Dokumentasi pribadi)

Memasuki Iwan atau pintu gerbangnya, saya tiba di lapangan yang sudah mulai ramai ditebarkan karpet warna merah untuk solat. Ruangan di dalam masjid sudah penuh oleh jemaah sehingga saya pun terpaksa duduk di ruang terbuka yang sedikit panas terpanggang sinar mentari bulan Juni di Tashkent.

Sebagian orang masih sibuk mengambil wudhu di tempat yang disediakan, sementara yang lain sudah duduk di dalam masjid, membaca Al-Qur'an atau berdoa. Saya bergabung dengan mereka, mengambil wudhu di area terbuka yang didesain dengan sangat praktis untuk menampung banyak jamaah.

Tak lama kemudian, imam mulai memberikan khutbah. Meskipun khutbah disampaikan dalam bahasa Uzbek, dengan sedikit bangan istilah dalam bahasa Arab, saya dapat merasakan betapa dalamnya makna yang disampaikan. 

Suasana di masjid sangat khusyuk, dengan ribuan jamaah yang mendengarkan dengan penuh perhatian. Saya merasa menjadi bagian dari komunitas yang lebih besar, meskipun saya seorang asing di tempat ini. Kekuatan spiritualitas dan persaudaraan di masjid ini sangat terasa, dan memberikan saya pengalaman yang mendalam.

Dan sama seperti ketika salat Jumat di Samarkand tahun lalu, total rakaat nya ada selusin atau dua belas.

Gulung karpet: dokpri
Gulung karpet: dokpri

Setelah salat Jumat selesai, suasana masjid berubah. Orang-orang mulai berdiri, berbicara satu sama lain, dan perlahan-lahan meninggalkan masjid. Beberapa jamaah tetap tinggal untuk berdoa atau berdzikir.

Yang menarik adalah orang-orang juga mulai sibuk menggulung kembali karpet yang tadi dibentangkan di halaman tengah dan memasukkannya kembali di tempatnya yang sekilas mirip sangkar dari kawat.

Saya kemudian memasuki ruang utama masjid dan disambut oleh keindahan interiornya. Dinding-dindingnya dihiasi dengan kaligrafi Arab yang indah, sementara lantainya dilapisi karpet tebal yang nyaman. Cahaya lembut yang masuk melalui jendela-jendela tinggi menambah suasana tenang dan khidmat di dalam masjid.

Puas menikmati keindahan interior masjid Novza, saya berjalan di tengah kerumunan jemaah yang berjalan menuju stasiun metro. Di luar masjid, orang berkumpul kembali untuk berbincang-bincang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun