Pak satpam juga menunjukkan tempat wudhu yang ada di ruang bawah dan setelah itu baru saya naik ke ruang utama masjid yang lumayan luas dan terang dengan sinar alami karena jendela-jendela besar yang terbuat dari kaca tadi. Â Hamparan karpet empuk dengan pola sajadah warna hijau yang bergaris-garis kuning membentang di lantai. Â Suasana di dalam masjid masih belum terlalu ramai. Â Ada sekitar 10 orang yang sedang duduk di saf pertama, tepat di depan seorang lelaki bergamis putih dan tampaknya sedang berdiskusi. Â Sementara Jemaah lain duduk menunggu di bagian saf belakang atau duduk bersantai bersender di dinding masjid. Mungkin ada sekitar 50 atau 60 jemaah yang sudah ada di masjid siang itu. Â Saya intip jam waktu menunjukkan sekitar pukul 13.40 siang.
Mihrab terlihat sangat sederhana tanpa hiasan dan di depannya ada sajadah warna hijau. Di dekatnya ada mimbar yang terbuat dari kayu yang dipelitur warna kuning tua dengan tangga dan ketinggian sekitar 75 cm. Â Ada hiasan dua bintang konsentrik bersudut delapan di mimbar ini. Â Selain itu ada juga sebuah rak buku kecil berisi buku-buka agama dan Al Quran.Â
Di bagian bawah kubah juga dilengkapi dengan banyak jendela kaca uang melingkar sehingga memberikan penerangan yang sangat baik untuk interior masjid. Sebuah lampu gantung yang cantik menghias interior kubah ini.Â
Sedikit demi sedikit Jemaah makin bertambah, sebagian besar tampak berwajah Timur Tengah yang hampir sama dengan di Bogota kebanyakan merupakan keturunan pendatang dari Turki, Lebanon, Suriah dan kawasan sekitarnya, hanya ada beberapa yang berwajah Latin dan ada juga yang berwajah Asia Tenggara. Kemungkinan staf Kedutaan dari Indonesia atau Malaysia.Â
Salat Jumat dimulai sekitar pukul 2 siang. Â Khotib yang usianya sekitar 35 tahunan naik ke mimbar dan berkhotbah dalam bahasa Spanyol dengan selingan bahasa Arab. Â Masjid yang cukup luas ini hanya terisi 4 saf saja atau sekitar 200 jamaah.Â
Selesai salat saya sempatkan melihat ke bagian belakang masjid. Ada lantai mezanin yang dikhususkan buat Jemaah Perempuan. Mezanine ini tidak terlalu luas dan berpagar warna coklat keemasan. Ditopang hanya oleh dua tiang warna hijau. Di dekat tiang ini ada kotak untuk sadaqah dengan petunjuk secarik kertas putih yang ditempelkan di tiang.
Sejenak saya mencari Jemaah yang berwajah Asia Tenggara dan ingin berkenalan dengan mereka. Tetapi ternyata sudah tidak ada lagi di tempat, mungkin harus cepat kembali ke tempat bertugas. Â Saya keluar melalui pintu dan bertemu dengan imam dan khotib serta sempat bersalaman dan bercakap-cakap sejenak.