Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

El es El Novio de Mi Hijo: Kejutan Budaya di Bogota

5 Maret 2024   10:26 Diperbarui: 5 Maret 2024   10:34 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai bumbu ternyata ada juga sambal hijau yang ternyata lumayan sedap.

Nasi dan pisang goreng: dokpri
Nasi dan pisang goreng: dokpri
Makan siang saya cukup mantap. Ayam goreng sedap plus pisang goreng yang sangat lezat.  Selesai makan ketika meminta la cuenta atau bon, perempuan itu hanya memberikan secarik kertas bertuliskan makanan yang saya pesan yang ternyata bernama bandeja dan bottela de agua.
Ketika membayar harganya ternyata 15.500 peso yang segera saya bayar dengan selembar uang  20 ribu peso.

Karena tidak jadi ke museum pagi tadi saya sudah memesan untuk ikut Food walking Tour, jalan kaki di pusat kota tua Bogota sambil menikmati Street Food alias makanan kaki lima khas Kolombia .

Seperti biasa, pemandu wisata menunggu di depan Museo del Oro dengan memakai payung merah. Kali ini pemandunya bernama Hector.

Kami mulai berjalan dan sekitar lima menit kemudian di berhenti di sebuah gerai yang tidak terlalu besar tidak jauh dari Calle Real untuk mampir mencicipi empenada. Sebenarnya saya sudah mencicipi empanada ketika di Mercado de la Concordia, namun empanada di sini memang lebih enak.

Di sini saya mulai berkenalan dengan beberapa peserta Tour . Salah satunya ada sebuah keluarga yang terdiri dari seorang ibu dan dan dua pemuda.  Ketika saya tanya, ternyata mereka berasal dari Peru. Pantas mereka selalu berbahasa Spanyol

Ibu inilah yang  akhirnya sering menjadi teman bercakap -cakap saya selama tur ini sekaligus melatih percakapan bahasa Spanyol saya walau kadang banyak yang tidak saya mengerti terutama jika sang ibu berbicara dengan cepat.

Walking tur kemudian berlanjut ke beberapa gerai lain seperti menikmati bunuelos, yang mirip donat dan isinya cukup bervariasi.  

Mobil Tebu: dokpri 
Mobil Tebu: dokpri 
Kami juga sempat menikmati air tebu yang dibuat dengan mesin khusus yang disimpan dalam kendaraan berbentuk kereta atau mobil dari kayu yang cantik di Plaza de Bolivar.

Nasi dan Alpukat: dokpri
Nasi dan Alpukat: dokpri
Perjalanan terus dilanjut mampir ke sebuah restoran bernama La Puerta de la Catedral.  Di depan pintu tertulis El Mejor Ajiaco de Mundo Antigua Santa Fe yang artinya Ajiaco terbaik di dunia Santa Fe kuno. santa Fe sendiri merupakan nama lama Bogota.

Ajiaco adalah kuliner khas Kolombia yang biasanya disajikan dalam porsi cukup besar. Namun dalam walking Tour ini kita bisa menikmatinya dalam ukuran mini.  

 Ajiaco: dokpri 
 Ajiaco: dokpri 
Ternyata disini juga pajang gambar-gambar berbagai kuliner khas Kolombia seperti Bandeja Paisa dan juga Sancocho.  Nah. bandeja ini adalah makanan yang saya nikmati siang tadi walau versi sederhana alias tidak lengkap. Rupanya ketika perempuan tadi menyebut beberapa bahan lain sebenarnya sebagai kelengkapan bandeja paisa alias nasi rames ala Kolombia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun